Lewati ke konten utama

Rumah Tumbuh: Mengenal Konsep, Keuntungann, dan Tipsnya!

Konsep rumah tumbuh dikenal dengan sebutan growing house. Konsep ini umum di Indonesia. Bahkan, menjadi solusi membangun hunian ketika budget belum memadai. Membangun hunian dengan konsep ini sering diterapkan oleh pasangan muda yang baru menikah  dan biasanya ini dilakukan secara bertahap.

https://properti.kompas.com/image/2020/12/12/070600321/bangun-hunian-berkonsep-growing-house-milenial-perlu-tahu-hal-ini?page=3…. (Dok. Jababeka)

Konsep hunian seperti ini layak untuk dipilih untuk memiliki hunian tempat tinggal. Dengan kata lain pasangan muda sudah bisa menempati rumah seadanya terlebih dahulu. Sisa pembangunan ataupun renovasi dilakukan kemudian setelah biayanya terkumpul.

Jenis-Jenis Rumah Tumbuh

Konsep rumah tumbuh atau  growing house ini terbagi menjadi dua jenis. Di antaranya sebagai berikut:

1. Rumah Tumbuh Horizontal

Konsep ini sangat cocok bila Anda memiliki lahan yang luas. Lahan ini dimaksimalkan untuk membuat hunian secara bertahap. Pada praktiknya, Anda perlu membangun hunian yang cukup untuk menampung anggota keluarga. Selain itu, usahakan untuk membuat struktur bangunan yang nantinya bisa digunakan untuk membuat bangunan lainnya.

Contohnya adalah struktur yang digunakan untuk menambah ruangan di masa depan. Dengan adanya struktur ini, Anda lebih mudah dalam menyambungnya. Untuk itu, Anda perlu mengantongi denah rumah dan ruangan yang diimpikan.

2. Rumah Tumbuh Vertikal

Konsep rumah tumbuh vertikal ini cocok diaplikasikan pada lahan terbatas. Karena, pengembangan rumah ini dilakukan ke atas atau bertingkat. Untuk membangun pertama kalinya, Anda perlu membuat pondasi yang sangat kuat. Tujuannya supaya Anda tidak membongkar ulang ketika ingin menambahkan lantai di atasnya.

Pondasi dan struktur bangunan harus dipastikan kuat. Ini mencakup kolom dan balok penunjang dalam bangunan. Dengan kekuatan struktur dan pondasi, Anda tidak perlu khawatir ketika hendak melanjutkan proses pembangunan rumah. Untuk memudahkan dalam proses pembuatan pondasi bangunan, Anda bisa menggunakan produk Beton Readymix (Jayamix) untuk pengecoran lantai dasar atau pondasi bangunan yang menggunakan standar internasional dengan waktu 28 hari saja sesuai mutu yang dibutuhkan struktur. 

Kelebihan dari Konsep Rumah Tumbuh

Bisa dibilang jika konsep rumah tumbuh ini menjadi solusi terbaik bagi masyarakat modern. Tentunya, konsep ini akan memudahkan seseorang dalam memiliki rumah impiannya. Konsep ini juga menawarkan sejumlah kelebihan. Lantas, apa saja kelebihan yang ditawarkannya? 

1. Seseorang dapat Menyesuaikan Anggaran

Salah satu kelebihan dari membangun hunian dengan konsep growing house adalah bisa menyesuaikan kemampuan saat ini. Misalnya bila memiliki anggaran sedikit, anggaran ini bisa langsung digunakan.

Tanpa perlu menunggu waktu hingga beberapa tahun, hunian sudah bisa ditempati. Hanya saja, hunian belum sempurna seutuhnya. Tetapi, seseorang masih bisa melanjutkan pembangunan di masa depan. Tepatnya bila uang sudah terkumpul.

2. Jadwal Pembangunan dapat Diatur

Kelebihan lainnya, pemilik rumah memiliki control terhadap jadwal pembangunan. Pemilik hunian bisa mengatur waktu tentang kapan harus membangunnya. Ini disesuaikan dengan kondisi finansial.

“Ilustrasi jadwal pembangunan rumah tumbuh”

Contohnya saat ini memiliki kemampuan untuk membangun hunian dengan dua ruangan. Maka, rumah hanya dibangun seperti itu. Ketika sudah memiliki dana yang cukup lagi, pemilik rumah bisa melanjutkan pembangunan. Misalnya menambah ruangan yang nantinya bisa digunakan oleh anggota baru (anak-anak).

3. Bisa Menentukan Kebutuhan Ruangan

Kebutuhan ruangan di rumah ini berbeda setiap waktunya. Ini tidak lepas dari kondisi anggota keluarga. Anda hari ini mungkin hanya butuh 2 kamar saja. Tetapi di masa yang akan datang, Anda mungkin membutuhkan beberapa kamar. Bahkan, menambahkan lantai atau semacamnya.

“Ilustrasi ruangan di dalam ruang tumbuh/growing house”

Hal ini bisa Anda lakukan ketika Anda membangun hunian dengan konsep rumah tumbuh. Karena, konsep ini memungkinkan Anda untuk melakukannya. Dengan catatan, Anda punya rencana yang pasti mengenai penambahan ruang tersebut.

4. Dapat Mengikuti Tren

“Ilustrasi rumah minimalist dengan konsep rumah tumbuh”

https://www.archdaily.com/131357/kerchum-residence-frits-de-vries-architect/5014293328ba0d3b450014ea-kerchum-residence-frits-de-vries-architect-photo

Tren rumah di masa depan bisa saja berubah. Anda pun tidak akan ketinggalan ketika menggunakan konsep growing house. Anda bisa memiliki hunian yang futuristik dengan konsep tersebut. Karena, Anda bisa melanjutkan pembangunan dengan memasukkan ide terbaru dari tahap sebelumnya. Tentunya, setiap ide dan inspirasi  ini juga tidak terasa dipaksakan. Tetapi, masih masuk akal dan masih memberikan kesan nyaman ketika dihuni.

Tips Membangun Hunian dengan Konsep Rumah Tumbuh

Ketika hendak mengadopsi konsep rumah tumbuh, ada beberapa pertimbangan yang perlu Anda lakukan. Tujuannya supaya Anda tidak salah langkah yang menyebabkan gagalnya dalam membangun hunian impian. Apa saja yang perlu Anda lakukan? Berikut ini tips yang dapat Anda terapkan! 

1. Tentukan Arah Perluasan dari Rumah Tumbuh

“Ilustrasi pembangunan hunian horizontal dengan konsep rumah tumbuh”

Untuk pertama kalinya, Anda perlu menentukan arah perluasan bangunannya. Misalnya apakah akan dibangun menyamping atau tumbuh ke atas. Pastikan dengan benar. Caranya dengan menyesuaikan luas lahan yang tersedia. Jika lahannya terbatas, solusinya adalah rumah tumbuh vertikal.

2. Rencanakan Seluruh Pembangunan di Awal

Tips selanjutnya adalah membuat perencanaan matang yang digagas lebih awal. Perencanaan ini mencakup pada kekuatan struktur bangunan. Karena ke depannya, struktur ini yang mempengaruhi pada tahap pembangunan selanjutnya.

“Ilustrasi perencanaan pembangunan rumah tumbuh dari awal”

Pondasi rumah juga harus dipikirkan. Kemungkinannya, biayanya akan lebih boros. Tetapi, ini akan menjadi simpanan yang terbaik ketika Anda melanjutkan pembangunan di masa depan.

3. Tentukan Skala Prioritas

Poin selanjutnya yang perlu Anda pertimbangkan adalah menentukan apa saja yang perlu dibangun pertama kali. Anda perlu memastikan ruangan apa saja yang dibutuhkan saat ini.

“Ilustrasi kamar tidur yang menjadi skala prioritas ruangan yang dibangun pertama kali dalam konsep hunian rumah tumbuh”

https://www.agungpodomoro.com/group/en/news/sadyagriya-cluster-sadyagriya-indonesias-first-downward-growing-house

Untuk tahapan awal, ruang yang sangat penting adalah kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Ketiga ruangan ini sebaiknya dibangun lebih awal. Sementara ruang keluarga mau pun ruang tamu bisa digunakan secara bersamaan.

4. Rencanakan Anggaran secara Detail

Tips selanjutnya adalah membuat rancangan anggaran. Baik rencana anggaran saat ini dan anggaran di masa yang akan datang. Di sini, Anda perlu membuat gambaran kasar mengenai biaya yang akan dikeluarkan. Misalnya anggaran belanja material bangunan dan upah dari tukang saat ini.

“Ilustrasi perencanaan anggaran untuk pembangunan hunian”

Cermat dalam memilih merek bahan bangunan yang digunakan tentu jadi faktor dalam perencanaan anggaran pembangunan. Oleh karena itu, dibutuhkan kejelian ketika memilih produk-produk bahan material bangunan yang akan digunakan dalam proses pembangunan. Salah satu rekomendasi merek penyedia beragam bahan material bangunan dengan kualitas terbaik adalah SCG.  

SCG memiliki beragam produk bahan bangunan terlengkap seperti beragam jenis semen, mulai dari semen PCC, semen OPC, hingga semen mortar instan yang kini diproduksi menggunakan teknologi yang membuat produk semen SCG ramah lingkungan/go green. Selain itu produk lainnya seperti bata ringan, beton instan, dan masih banyak lagi juga cocok untuk digunakan untuk membangun hunian dengan konsep rumah tumbuh.  

Di samping itu, Anda juga perlu membuat gambaran kasar mengenai biaya yang serupa untuk anggaran masa depan. Tentunya, kisaran biayanya diasumsikan akan meningkat lantaran inflasi atau semacamnya.

5. Rencanakan Denah Hunian

“Ilustrasi perencanaan denah untuk pembangunan rumah dengan konsep growing house”

Hal lain yang sebaiknya diperhatikan adalah denah rumah. Anda seharusnya sudah merencanakan tentang denah secara lengkap. Memilikinya akan membantu Anda dalam mengatur struktur bangunan dan anggaran. Bahkan, bisa mengatur kekuatan pondasi ketika rencana huniannya adalah tumbuh ke atas.

6. Utamakan Membangun Ruang Primer

Kunci utama dari membangun hunian dengan konsep rumah tumbuh adalah mendahulukan bangunan utama ketimbang bangunan tambahan. Tentunya, hal ini Anda perlu memikirkan bangunan yang utama terlebih dahulu.

“Ilustrasi ruang kamar sebagai bagian ruangan utama dalam konsep rumah tumbuh yang harus dibangun pertama kali”

Setidaknya, Anda perlu mendahulukan pengerjaan ruang tamu, kamar tidur saat ini, kamar mandi dan dapur. Di samping itu, lakukan penataan ruang yang tepat. Misalnya dengan menentukan menata tentang lokasi untuk kamar, toilet, taman dan lain sebagainya. Dengan adanya rencana ini, Anda tidak akan kesulitan ketika membangun hunian tahap lanjutan.

7. Prioritaskan Furnitur yang Multifungsi

“Ilustrasi beberapa furniture multifungsi yang ada di ruang tengah rumah dengan konsep rumah tumbuh”. Gambar: Grow House/Royal House Co

https://images.adsttc.com/media/images/5dc0/e103/3312/fd7c/7e00/07a8/slideshow/_T8A4615_210.jpg?1572921583

Utamakan fungsi ketimbang gaya. Kemudian, sesuaikan konsep interior dengan eksteriornya. Pastikan bahwa interior rumah ini lebih fleksibel. Yakni, bisa dirubah dan ditata dengan mudah. Yang terpenting, penataan ini membuat Anda nyaman di dalamnya.

Akhirnya, bila Anda memiliki dana terbatas dan berkeinginan untuk memiliki hunian secepatnya, pilihan terbaiknya adalah membuatnya dengan konsep rumah tumbuh. Supaya konsep ini berjalan baik, rencanakan secara matang. Bahkan, minta bantuan pada jasa profesional untuk merencanakannya.

Bagikan: