Lewati ke konten utama

Dinding Sharing di Kompleks Rumah Minimalis, Apa Saja Risikonya?

Banyaknya area residensial rumah minimalis yang dibangun dan dijual menimbulkan perang harga antara para developer. Berbagai hal dilakukan demi mengurangi biaya kontruksi agar harga jual juga bisa ditekan dan lebih menarik untuk para calon kostumer. Beberapa hal yang biasa dilakukan diantaranya adalah memperkecil luas bangunan, menggunakan bahan bangunan yang murah, memilih pekerja bangunan yang mematok tarif murah dan membangun rumah dengan dinding sharing.

Dinding sharing adalah sebuah teknik konstruksi bangunan yang memungkinkan satu area dinding lengkap dengan struktur pondasi, kolom, balok dan lainnya untuk digunakan oleh dua rumah yang saling bersebelahan. Biasanya, hal ini dilakukan di area kompleks rumah minimalis yang memiliki konsep desain yang serupa untuk setiap rumah yang ada di kawasan tersebut.

Dari sisi tampilan dan estetika, penggunaan dinding sharing tidak memberikan pengaruh sama sekali. Namun, dari sisi struktur konstruksi bangunan, ada beberapa risiko yang bisa saja muncul akibat hal ini. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

  1. Privasi kurang terjaga

Penggunaan satu dinding untuk dua rumah yang bersebelahan berarti dinding tersebut memiliki ketebalan yang lebih tipis dibandingkan dua lapisan dinding. Hal ini berisiko mengurangi privasi karena suara di satu sisi dinding bisa saja terdengar di sisi lainnya. Selain itu, dinding yang tipis juga bisa membuat Anda terganggu seandainya tetangga Anda suka menyalakan lagu atau film dalam volume yang terlalu tinggi.

  1. Rumit jika terjadi kerusakan

Pada umumnya, ada dua jenis kerusakan yang sering terjadi di area dinding yaitu keretakan dan kebocoran. Pada dinding sharing, kerusakan di area dinding cenderung sulit untuk ditangani secara keseluruhan karena perbaikan pada dinding bisa saja tidak bisa dilakukan secara menyeluruh. Perbaikan harus dilakukan pada kedua sisi dinding sehingga Anda dan tetangga Anda harus bekerja sama untuk memperbaiki satu area dinding yang mengalami kerusakan.

  1. Sulit merenovasi

Jenis renovasi yang sulit dilakukan pada rumah yang menggunakan dinding sharing misalnya adalah mengubah rumah satu lantai menjadi dua lantai. Untuk melakukan hal tersebut, Anda sangat disarankan untuk membangun ulang struktur konstruksi bangunan dari awal karena struktur sebelumnya tidak didesain untuk jenis renovasi tersebut. Risiko dari jenis renovasi ini adalah berkurangnya ukuran luas rumah Anda karena harus membangun pondasi, kolom, balok, dan tentunya dinding baru di area rumah Anda.

Jika Anda tertarik dengan sebuah rumah yang menggunakan dinding sharing, setidaknya pastikan bahwa pihak developer menggunakan bahan bangunan berkualitas di area residensial tersebut. Penggunaan SCG Mortar Pasangan Bata dan Plesteran, misalnya, bisa menjadi patokan sebuah bahan bangunan berkualitas. Salah satu produk unggulan dari SCG CBM ini mampu menghadirkan dinding yang tidak hanya mulus sehingga memperindah tampilan dinding tapi juga kuat agar retak rambut bisa diminimalisir.

Lihat keunggulan lainnya dari SCG Mortar Pasangan Bata dan Plesteran di laman ini.

Bagikan: