“Untuk mendapatkan hunian berkualitas, maka harus digunakan material yang berkualitas juga”
Semen menjadi salah satu material yang menjadi komponen utama dalam konstruksi. Semen berperan sebagai material yang berperan sebagai perekat bahan bangunan lainnya, seperti pasir,bata merah, dan sebagainya.
Banyak yang sulit membedakan antara semen dan beton, padahal keduanya sama sekali berbeda lho. Perbedaan beton dan semen sendiri terletak pada material campurannya sendiri. Beton adalah elemen konstruksi yang terbuat dari agregat yang dicampur dengan semen dan air. Berbeda dengan semen yang menggunakan batu gamping dan mineral-mineral sebagai bahan pembuatnya. Semen memiliki kemampuan menyerap air dan berperan sebagai perekat, sehingga ia cocok sekali digunakan untuk merekatkan batu bata dan merekatkan pasir dan air hingga terbentuklah beton. Jadi, dapat disimpulkan semen adalah material tersendiri. Tanpa semen, beton tidak akan terbentuk. Jadi keduanya berbeda ya.
Sifat beton sangat tergantung pada perbandingan dari penggunaan pasir, air, dan semen itu sendiri. Campuran inilah yang menentukan mutu sebuah beton, sebab jika perbandingan airnya terlalu sedikir, maka dapat membuat adonan betok tidak dapat dicetak.Jika terlalu banyak, maka beton cenderung lemah.
Faktor Yang Menenukan Mutu Sebuah Semen
Untuk mendapatkan bangunan berkualitas, maka harus juga digunakan semen yang berkualitas. Saat ini banyak sekali produsen semen yang menawarkan beragam produknya. Hal ini tentu membuat konsumen bingung. Merk semen manakah yang terbaik dan bisa digunakan?
Logo SNI
Logo SNI menjadi salah satu faktor berkualitasnya sebuah semen, karena SNI menjadi dtandar layak dan tidaknya sebuah produk karena telah melalui uji kelayakan. Selain itu SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah uji standar sebelum akhirnya produk tersbeut dipasarkan.
Tekstur dan Warna Semen
Untuk memilih semen bermutu tinggi anda sebaiknya lebih jeli melihat warna dan tekstur semen. Semen yang berkualitas akan memiliki tekstur yang langsung terurai, sehingga saat dipegang tidak menggumpal. Jika dilihat secara kasat mata semen seharusnya memiliki tekkstur seperti butiran debu dengan warna abu kehijauan. Hindari memilih semen dengan warna yang terlalu gelap, akrena warna gelap pada semen menjadi tanda tingginya kandungan MgO pada semen, sehingga semen akan mudah retak saat digunakan.
Usia Semen
Usia semen juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi mutu sebuah semen. Saat akan membeli semen, pilih semen dengan usia baru. Semen paling tidak hanya disimpan selama satu bulan saja. Mungkin saja anda tidak enak hati jika harus menanyakannya kepada penjual. Untuk itu, anda bisa menekannya dari luar kemasan. Jika semen terasa keras, maka ini adalah tanda bahwa semen telah disimpan dalamw aktu cukup lama. Berbeda jika teksturnya lembut dan lunak, maka ini adalah tanda bahwa semen masih dalam usia baru dan layak pakai.
Kemasan Semen
Untuk memilih semen bermutu tinggi, perhatikan kemasan semen. Umumnya, produsen semen mengemas produknya dengan kemasan karung berkapasitas 40-50 kg. Saat memilih merek semen apapun, anda harus memperhatikan kemasannya. Pilih semen dengan kemasan bagus dan tidak rusak. Rusaknya kemasan bisa saja mempengaruhi tekstur dan kualitas semen, sehingga mempengaruhi hasil akhir nantinya.
Diluar itu, anda harus mengetahui dan menyadari bahwa kunci penting dari semen yang berkualitas adalah cara menyimpan semen. Penyimpanan semen juga harus dilakukan dengan baik dan benar demi terjaganya kualitas semen.
Bagikan: