Lewati ke konten utama
profesi arsitek

Mengenal Lebih Dekat Profesi Arsitek dan Jenis-Jenisnya

Profesi arsitek kini menjadi pilihan karir yang menarik. Pertumbuhannya stabil dengan prospek karir yang menjanjikan. Oleh karena itu, tidak salah jika profesi ini banyak diminati oleh masyarakat. Faktanya, arsitek memiliki peran utama dalam konstruksi bangunan. Arsitek ini bertanggung jawab mengenai kesempurnaan bangunan. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya.

Perannya yang sangat krusial membuat kinerjanya sangat dihargai. Bahkan, biaya untuk memanfaatkan jasanya pun terbilang sangat tinggi. Oleh karena itu, profesi ini sangat menarik untuk ditekuni sejak awal. Pada kesempatan kali ini, kami hanya akan mengulas mengenai peran dari arsitek, fungsinya hingga jenis-jenisnya. Sebelum itu, mari kenali apa yang dimaksud dengan arsitek.

Arsitek Adalah

Istilah arsitek tentu sudah tidak asing di telinga kita. Secara umum, arsitek adalah seorang berkualifikasi dan profesional yang bertugas untuk merencanakan dan merancang dari desain bangunan.

Perannya sangat krusial terhadap konstruksi bangunan. Arsitek ini juga menjadi pemimpin dari pekerja yang lain. Oleh karena itu, arsitek harus terlatih di bidang seni dan desain. Keahliannya di bidang seni dan teknik pun diperlukan. Kaitannya dengan seni, arsitek tentunya mampu membuat struktur bangunan yang terlihat lebih unik dengan unsur estetika tinggi.

Di samping itu, arsitek juga memahami teknik dalam pembuatannya. Yakni, arsitek juga perlu memperhatikan keamanan, keselamatan hingga fungsional dari bangunan. Entah itu rumah, taman, Gedung hingga apartemen dan lain sebagainya.

Mengapa Profesi Arsitek Penting di Dunia Konstruksi Pembangunan?

Profesi arsitek memegang peran kunci terhadap konstruksi bangunan. Keberadaannya sangatlah penting. Di antara peran utamanya sebagai berikut: 

1. Merancang Fungsionalitas dan Estetika

Seorang profesional tentunya tidak hanya memikirkan fungsional dari bangunan yang dirancangnya. Tetapi, profesional juga memperhatikan estetikanya. Hasilnya, bangunan memiliki visual bagus serta nyaman untuk ditinggali penghuninya.

2. Mengoptimalkan Ruang dan Sumber Daya

Teknik dan pengetahuan mumpuni membuat arsitek memiliki kemampuan untuk membuat ruang yang bagus. Tentunya, ruangan ini dibuat dengan memperhatikan sumber daya seperti efisien energi.

3. Mematuhi Regulasi dan Kode Bangunan

Regulasi terkait mendirikan bangunan sangat ketat. Di sini, arsitek juga memikirkannya agar bangunan yang didirikan telah sesuai dengan peraturan. Dengan begitu, pendirian bangunan tetap sah di mata hukum.

4. Menghubungkan Konsep dengan Realitas

Sebelum membangun, arsitek akan merancang bangunan yang diilustrasikan dalam bentuk sketsa atau gambar. Kemudian, mengkomunikasikan dengan kontraktor hingga calon pemilik rumah. Ketika rancangannya dinilai sesuai dengan impian pemilik rumah, barulah rumah akan dibangun.

arsitek hubungkan konsep dan realita dalam gambar
Gambar: Pexel/@Thirdman 

5. Mengelola Anggaran dan Jadwal

Arsitek juga punya tanggung jawab untuk memastikan bangunan dapat selesai sesuai jadwal. Ini dilakukan dengan menjelaskan rincian biaya hingga jangka waktu pembuatan bangunan dari awal sampai akhir.

6. Memahami Teknologi dan Inovasi

Keterampilannya dalam menggunakan teknologi pun dibutuhkan. Tujuannya agar dapat meningkatkan efisiensi kinerja serta akurasi dalam membuat desain bangunan.

7. Memberikan Nilai Tambah

Selain merealisasikan impian dari kliennya, arsitek juga menyisipkan saran profesional terkait bangunan tersebut. Tujuannya agar kualitas desain bangunannya jauh lebih baik.

Fungsi Arsitek dalam Proyek Pembangunan

Dalam sebuah proyek pembangunan, fungsi dari profesi arsitek sangatlah luas. Di antaranya sebagai berikut: 

1. Perancang Desain

Keberadaan dari arsitek berfungsi untuk membantu Anda dalam merancang desain rumah sesuai keinginan. Anda tinggal memberikan informasinya, maka arsitek akan membuatkan sketsa dan rancangan seperti apa visualnya.

2. Penentu Material yang Tepat

beton ready mix - Jayamix
Gambar: Dokumen SCGCBM.ID

Setelah membuatkan sketsa bangunannya, arsitek juga akan menunjukkan rincian terkait bahan material yang terbaik untuk digunakan. Begitu pula rincian biayanya. Contohnya menyarankan untuk pengecoran agar konstruksinya lebih kuat. Rekomendasinya adalah menggunakan beton ready mix SCG yakni Jayamix dengan produk HVA (beton spesialisasi) yang tidak dimiliki oleh produsen readymix lainnya..

3. Bisa Bekerja Sama dengan Profesional

Dalam mengerjakan sebuah konstruksi, arsitek tidak bekerja sendiri. Tetapi, butuh kontraktor yang siap merealisasikannya. Oleh karena itu, arsitek profesional juga sangat diandalkan untuk bisa bekerja sama dengan para profesional di bidang pembangunan.

4. Bisa Menulis dan Presentasi

Hal-hal yang berkaitan dengan ide desainnya, arsitek akan menjabarkannya secara jelas. Bahkan, menuliskan sejumlah poin dan mempresentasikan kepada kliennya.

5. Memastikan Proyek Berjalan Sesuai Rencana

Fungsi selanjutnya adalah memastikan proyek yang sedang dikerjakan akan berjalan sesuai rencana. Tentunya, pelaksanaan kerja ini telah direncanakan secara matang. Baik dari anggaran hingga sejumlah solusi yang bisa diambil ketika permasalahan timbul.

Jenis-Jenis Profesi Arsitek dan Keahliannya

Jenis profesi arsitek sangat beragam. Ini disesuaikan dengan keahliannya. Adapun jenis-jenis arsitek sebagai berikut: 

1. Arsitek Desain

Kemampuan utamanya adalah menyusun desain proyek secara menyeluruh. Biasanya, arsitek ini akan memperhatikan kebutuhan dari klien, menganalisa lokasi dan lingkungan di sekitar bangunan. Kemudian, tugas lainnya adalah memperhitungkan anggaran pembangunan. Tentunya, tanpa mengesampingkan pada pembuatan desain bangunan.

2. Technical Architect

Arsitek ini lebih terfokus tugasnya. Yakni, hanya melihat sisi teknis dan fungsi dari sebuah bangunan. Perannya adalah memastikan sebuah proyek berhasil dibangun. Tentunya, bangunannya berfungsi sebagaimana mestinya. Arsitek ini biasanya menangani proyek yang besar. Contohnya adalah menangani pembangunan dari Gedung perkantoran.

ilustrasi teknikal arsitek/engineering
Gambar: Shutterstock/@1st footag 

3. Project Manager

Ibaratnya, arsitek ini merupakan pemimpin dari pembangunan sebuah bangunan. Tugasnya adalah mengatur proyek secara tepat, mengembangkan rencana kerjanya hingga berkoordinasi dengan timnya.

Perannya yang sangat krusial, project manager harusnya menguasai berbagai keterampilan. Di antaranya adalah proses arsitektur, leadership, komunikasi yang baik hingga keterampilan dalam memecahkan masalah.

4. Desainer Interior

Jenis arsitek ini punya tugas khusus dalam bidang interior. Interior bangunan ditata secara rapi agar bisa memberikan pengalaman menyenangkan bagi yang menempatinya. Tugas utamanya adalah menentukan bagaimana caranya menata dinding bangunan, menata pintu, finishing, pencahayaan hingga pemilihan dan penempatan furnitur.

Semua itu akan dilakukannya dengan berbekal pertimbangan dengan kliennya. Begitu pula, mengacu pada kondisi bangunan ketika hendak dilakukan renovasi.

5. Landscape Architect

Jenis ini bertugas untuk merencanakan bagian luar rumah. Tentunya, keberhasilannya dapat membuat visual rumah semakin bagus. Contoh perencanaan yang dilakukan adalah membuatkan taman atau pun kebun. Ini direncanakan dengan menyesuaikan konsep bangunannya.

Supaya hasilnya bagus, arsitek ini perlu menguasai berbagai keterampilan. Di antaranya adalah desain penanaman tanaman, manajemen air hujan hingga perencanaan yang berkelanjutan.

6. Green Design Architect

Sederhananya, arsitek ini bertugas untuk mewujudkan sebuah bangunan hijau yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi. Tentunya, kreativitasnya juga diperlukan agar bisa mewujudkan bangunan seperti itu.

Bahkan, arsitektur ini dibebani untuk menemukan metode baru yang dinilai lebih efektif dalam meminimalisir dampak negatif dari bangunan terhadap lingkungan. Untuk itulah, arsitek ini juga harus memiliki keahlian yang khusus. Keahlian yang dibutuhkan berkaitan dengan pengetahuan aerodinamis, mendaur ulang, mengetahui pergerakan matahari, dan mengetahui bahan yang benar-benar ramah lingkungan.

Kesimpulannya, profesi arsitek tidak hanya sebatas membuat gambar bangunan sesuai keinginan klien saja, melainkan juga harus memiliki keterampilan lain. Keterampilan ini disesuaikan dengan jenis tugasnya agar bangunan yang dirancang dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Bagikan: