Iklim tropis yang dimiliki Indonesia memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat sehari-hari, tidak terkecuali dalam hal hunian. Jika Anda perhatikan, konstruksi bangunan berbagai rumah adat yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia memiliki desain yang sudah menyesuaikan dengan kondisi alam Indonesia. Contohnya, bentuk atap yang memiliki sudut kemiringan lebih dari 30 derajat yang bermanfaat untuk mengalirkan air hujan yang turun.
Selain bentuk atap yang miring, apa saja konsep konstruksi bangunan rumah tropis yang sesuai untuk iklim Indonesia? Cek di bawah ya!
- Memaksimalkan ventilasi udara
Suhu udara yang relatif tinggi di negara tropis adalah hal yang wajar. Solusi mudahnya adalah menggunakan kipas angin atau pendingin ruangan di dalam ruangan. Namun kedua perangkat tersebut membutuhkan daya listrik untuk bisa menyala dan bisa membuat tagihan listrik Anda di akhir bulan cukup menguras dompet.
Konstruksi bangunan rumah minimalis yang memiliki banyak ventilasi udara yang tersusun rapi adalah solusi alami yang lebih baik. Dengan desain dan tata letak yang baik, ventilasi udara yang ada di rumah tropis bisa menghadirkan cross ventilation atau sirkulasi silang yang memungkinkan angin alami untuk masuk ke dalam rumah yang terasa lebih segar dan menyehatkan. Penempatan ventilasi udara juga bisa mengurangi penggunaan bahan bangunan seperti bata ringan, semen mortar, Semen SCG serta bahan bangunan lain yang biasa digunakan sebagai bahan pembuat dinding.
- Memiliki tritisan yang lebar
Tritisan merupakan perpanjangan dari atap rumah yang berada pada bagian atas konstruksi bangunan. Tritisan bermanfaat untuk melindungi bagian dalam rumah dari cahaya matahari langsung. Dengan begitu, ruangan di dalam rumah akan terasa lebih sejuk. Tritisan juga bermanfaat sebagai atap peneduh di bagian luar rumah. Dengan adanya tritisan, rumah minimalis Anda akan lebih kuat menghadapi cuaca yang tidak menentu di negara tropis.
- Menggunakan konsep open space
Sirkulasi udara yang baik merupakan hal penting untuk rumah tropis. Angin dari luar yang bisa bebas keluar-masuk rumah bisa membuat suhu di dalam rumah menjadi lebih sejuk. Hal ini akan lebih maksimal ketika ruangan di dalam rumah didesain dengan memanfaatkan konsep open space. Dengan meminimalisasi kehadiran sekat antar-ruangan, sirkulasi udara di dalam rumah bisa semakin lancar. Hasilnya, ruangan akan terasa lebih sejuk dan penggunaan pendingin ruangan bisa dikurangi. Selain itu, dengan mengurangi penggunaan sekat yang memisahkan satu ruangan dengan ruangan lain, Anda bisa menghemat biaya yang cukup besar dari berkurangnya penggunaan bahan bangunan yang biasa digunakan untuk membangun dinding seperti bata ringan, semen mortar, dan Semen SCG.
Apakah rumah Anda sudah menerapkan ketiga hal di atas?
Bagikan: