Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sebuah beton untuk bangunan air adalah dengan memperkecil angka porinya. Angka pori yang terlalu besar dapat menyebabkan air mudah sekali meresap ke dalam beton, sehingga terjadi kebocoran pada struktur beton.
Untuk pengawasan mutu beton dilakukan pemeriksaan mendalam terhadap kandungan udara dalam adukan beton dengan tujuan kapasitasnya tidak melebihi ketentuan yang ditetapkan, sehingga resiko kropos dapat dihindari. Diperlukan adanya standar uji kandungan udara, sehingga dihasilkan beton yang berkualitas.
Peralatan Untuk Menguji Kualitas Udara Dalam Beton
Peralatan yang digunakan untuk mengukur kandungan udara di dalam beton biasanya menggunakan peralatan tipe Washington yang berbentuk bejana dengan ketentuan :
- Menggunakan material yang mampu menahan tekanan akibat pasta seperti baja atau logam keras dengan bentuk silinder
- Garis tengah bejana antara 0,9 sampai 1,1 kali tinggi dengan kapasitas mnimum menyesuaikan bejana
- Agregat maksimum 50 mm menggunakan kapasitas 6 liter
- Agregat maksimum 80 mm menggunakan kapasitas 12 liter
- Bejana dilengkapi tutup yang juga terbuat dari bahan logam seperti baja dan logam keras lainnya yang dilengkapi katup udara dan lubang air yang nantinya digunakan untuk uji injeksi air. Pastikan terdapat pipa untuk memasang slang pada katup udara untuk uji tanpa injeksi air.
- Baut pengunci untuk mengurangi resiko kebocoran dan pompa udara
- Tutup ruang udara dengan kapasitas 5% dari volume bejana
- Alat ukur tekanan udara
Kapasitas 2 kg/cm2 dengan ketelitian 0,01 kg/
Menentukan tekanan awal dengan skala yang jelas
Persyaratan Benda Uji
Sebelum diuji, benda harus uji harus memenuhi syarat sebagai berikut :
- Sement Portland
Semen Portland yang nantinya akan digunakan juga harus memenuhi syarat yang sesuai dengan SNI 03-6861-2002 dengan spesifikasi bahan bangunan A
- Agregat
Agregat kasar
Agregat halus
Agregat kasar dan halus juga harus memenuhi standar SNI 03-6861-2002 dengan spesifikasi bahan bangunan A.
- Air
Selain tidak mengandung bahan-bahan yang dapat merusak kualitas beton, seperti asam, air juga standar SNI 03-6861-2002 dengan spesifikasi bahan bangunan A
- Bahan Bangunan Tambahan
Untuk bahan tambahan beton pun juga harus memenuhi spesifikasi tambahan yang ber SNI 03-2459-1991
Persyaratan Pembuatan Benda Uji
Pengadukan beton pun juga harus memenuhi standar seperti :
- Penimbangan Bahan
Penimbangan bahan pembuatan beton pun harus dilakukan dengan menggunakan timbangan sesuai standar
- Pengadukan Campuran Beton
- Adukan beton setidaknya memiliki volume melebihi volume yang diperlukan untuk pengujian. Setidaknya 10%
- Digunakan metode yang sama dengan pembuatan dan perawatan benda uji yang berada di laboratorium sesuai standar SNI 03-2493-1991
- Untuk menghindari penguapan, pastikan adukan beton tertutup rapat.
- Lakukan uji slump sesuai standar SNI 03-1972-1990 sebelum uji kandungan udara dilakukan.
Tahap Pengujian Udara Pada Beton
Setelah semua bahan dan persiapan, maka lakukan pengujian udara dengan tahap :
- Menguji Kadar Udara Pada Agregat
- Saat kering permukaan, timbanglah agregat kasar dan halus sebanyak F5 dan C5
- Masukkan masing-masing agregat yang telah direndam selama 5 menit ke dalam bejana yang telah diisi air 1/3 volume bejana.
- Masukkan agregat sedikit demi sedikit hingga seluruhnya terendam air.
- Ketuk bagian luar bejana untuk menghilangkan gelembung udara didalamnya menggunakan kayu atau alat pemukul karet.
- Selanjutnya tutup bejana, dan kencangkan tutup menggunakan baut
- Berikan tekanan setelah 5 detik menggunakan pompa. Baca hasilnya pada alat dan catat hasilnya. Angka inilah yang dinamakan CF (nilai kadar udara)
- Menguji Kadar Udara
- Masukkan adukan beton sebanyak 1,5 kali volume bejana ke dalam bejana tiga lapis dengan ketebalan sama.
- Gunakan alat tumbuk (slump) untuk mengetuk setiap bagian bejanasebanyak 5 kali. Jangan lupa juga untuk mengetuk bagian luar bejana sebelum meratakan permukaan dan menutupnya.
- Gunakan baut untuk menutup bejana
- Gunakan pompa untuk memberi tekanan udara. Biarkan 5 detik, lalu buka keran pengatur. Catat angkanya.
Bagikan: