Dalam proses pembangunan tentu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terutama untuk membeli bahan bangunan seperti semen, pasir, batu bata dan lain-lain. Oleh karenanya, material ini biasanya akan dibeli jauh-jauh hari guna menghindari kenaikan harga.
Namun risikonya, material yang sudah dibeli bisa hancur, lumutan bahkan hilang tersapu air. Hal ini mungkin saja terjadi jika penyimpanannya dilakukan sembarangan. Sehingga mau tak mau harus beli baru dan membuat budget membengkak.
Nah, agar tak terjadi hal-hal tidak diinginkan semacam itu, berikut tips untuk menyimpan material bangunan yang benar.
1. Semen
Semen merupakan bahan bangunan pokok yang tidak boleh ketinggalan. Penyimpanan material ini termasuk yang butuh penanganan khusus. Dikarenakan karakternya yang gampang mengeras, baiknya semen ditaruh di tempat yang terlindungi dari air.
Supaya awet, usahakan semen aman dari hujan dan tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Letakkan semen di tempat yang kering. Misal dengan menumpuknya di atas balok-balok kayu lalu berikan naungan untuk melindunginya dari air hujan.
Adapun semen terbaik yang bisa digunakan untuk membuat konstruksi bangunan yang kokoh, ini tersemat dalam produk semen SCG PCC. Produk semen go green dari SCG yang diproduksi menggunakan teknologi yang ramah linkungan dengan harga terjangkau.
2. Pasir
Material pasir biasanya disimpan dengan hanya diletakkan begitu saja di luar. Iya kan? Penyimpanan dengan cara seperti ini jelas salah. Ketika menyimpan pasir, pastikan tidak ada yang berceceran hingga menghalangi jalan. Pastikan juga pasir tidak meluber kemana-mana.
Apalagi sampai menutup selokan dan menyebabkan salurannya tersumbat. Selain itu, karena material satu ini mudah terbawa air maka sebaiknya simpan di tempat yang rata dan tidak terkena air hujan.
3. Bata Ringan
Bata ringan kini banyak diminati oleh masyarakat sebagai salah satu bahan bangunan. Selain harganya yang terjangkau, kekuatan bata ringan digadang-gadang lebih kuat dibandingkan dengan batu bata. Ini karena bahan pembuatannya menggunakan bahan beton sehingga bata ringan menjadi salah satu material bangunan tahan gempa
Salah satu produk bata ringan kualitas terbaik adalah Smartblock dari SCG. Produk ini diklaim mampu mengurangi perpindahan panas hingga 10 kali lebih baik daripada beton biasa. Kondisi ini membuat penggunan bata ringan SCG mampu menghemat tagihan listrik sampai dengan 30%. Menarik bukan? Cek di sini untuk ketahui lebih banyak produk bata ringan SCG Smartblock!
Namun bagaimana cari menyimpannya agar tahan lama dan bisa digunakan dikemudian hari? Boleh tidak dibiarkan terkena langsung sinar matahari atau hujan? Kedua kondisi tersebut sebenarnya tidak akan mengurangi kualitas, namun ada baiknya menyimpan bata ringan di tempat yang kering dan tidak mudah terkena air.
Baca Juga: Perbedaan Bata Ringan, Batu Bata Merah, dan Batako. Mana Yang Terbaik?
4. Kaca dan Keramik
Kaca dan keramik adalah material yang rentan pecah. Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk tidak membelinya jauh-jauh hari. Sebaliknya, belilah ketika sudah mendekati hari pemasangan. Atau kalau tidak, Anda bisa memesannya lebih dulu dan minta diantar pada waktu hendak dipasang.
Material kaca dan keramik jika terlalu lama disimpan berisiko besar dapat pecah akibat tekanan. Terutama jika tidak diletakkan dengan hati-hati hingga terjatuh atau tertimpa bahan bangunan lain. Jika sudah seperti itu, tentu Anda sendiri yang akan merugi.
5. Kayu
Ada banyak jenis kayu yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan. Seperti kayu ulin, kayu merbau, kayu jati, kayu kelapa, kayu gaharu dan lainnya. Masing-masing memiliki manfaatnya sendiri untuk berbagai keperluan bangunan. Mulai dari kusen, plafon, tiang penyangga, hingga pintu dan jendela serta lainnya.
Sebagai bahan konstruksi, kayu memiliki banyak kelebihan. Salah satunya lebih ringan jika dibanding batu, serta kuat setelah diawetkan agar tidak lembap. Namun, kayu juga punya sejumlah kelemahan. Di antaranya mudah busuk, dimakan rayap dan rentan terbakar.
Peletakaan kayu yang belum digunakan. Gambar: Shutterstock/@LI CHAOSHU
Oleh karena itu, supaya kayu lebih tahan lama maka penyimpanannya yang benar perlu diperhatikan. Tips menyimpan bahan bangunan yang satu ini ialah dengan menaruhnya di tempat yang kering. Simpanlah kayu di tempat yang jauh dari air dan tidak lembap.
6. Batu
Pemakaian batu untuk konstruksi sekarang bisa diganti dengan bahan sintetis yang lebih murah dan ringan. Tapi meski begitu, penggunaan batu hingga kini masih tetap populer. Bila dilihat dari segi tampilannya, batu terutama batu kali memang lebih estetik.
Batu merupakan salah satu bahan bangunan yang terkenal kuat dan tahan lama. Bahkan terhadap air, api, kelembapan, hingga perubahan cuaca. Tapi di sisi lain, juga menantang untuk digali dan berat dipindahkan.
Oleh karena itu, tidak ada tips khusus untuk menyimpan batu. Di mana saja sebenarnya boleh, asal tidak mengganggu lalu lintas orang lewat. Cukup letakkan saja batu pada area kosong yang strategis. Jadi saat hendak digunakan bisa lebih mudah untuk diambil.
7. Cat Tembok
Cat tembok yang bagus memiliki masa simpan yang panjang. Jadi selama wadah tertutup rapat, kualitas cat akan terjaga. Cat tembok pada dasarnya memang tidak dapat bertahan lama ketika terpapar dengan udara.
Maka dari itu, ketika cat yang Anda gunakan masih tersisa, simpanlah dengan benar agar bisa dipakai lagi. Tips menyimpan bahan bangunan yang satu ini bisa disesuaikan dengan banyaknya cat yang tersisa.
Baca Juga: Mendapatkan Hasil Cat Yang Mulus dan Rapi Dengan 6 Teknik
Jika Anda perlu menyimpan kaleng cat yang isinya masih setengah atau lebih, lepaskan saja penutupnya. Kemudian tutupi bagian atas kaleng menggunakan plastik cling wrap. Pasang kembali penutup aslinya dan berikan label nama produk, kode atau jenis warna serta tanggal terakhir cat digunakan.
Sementara jika cat tersisa kurang dari setengah kaleng, baiknya pindahkan cat ke wadah yang lebih kecil. Boleh wadah apa pun asal berpenutup rapat, seperti stoples selai.
Penyimpanan cat paling tepat diletakkan pada ruangan dengan suhu yang konstan. Lebih bagus lagi jika jauh dari paparan cahaya matahari langsung serta di lingkungan bebas es. Misal di garasi atau gudang atau di lemari gelap di dalam rumah.
Nah, demikianlah tips menyimpan bahan bangunan yang benar sesuai jenisnya. Langkah penyimpanan yang tepat tidak hanya membuat material awet, tetapi juga layak dipakai kembali. Jadi Anda tidak harus keluar biaya lagi untuk mengganti yang baru dan budget bisa lebih hemat.
Bagikan: