Tren perumahan berasal dari perubahan seperti lingkungan, masyarakat, cara hidup, juga teknologi dan inovasi untuk kebutuhan manusia. Perubahan ini telah mengarah pada konsep konsep perumahan yang berkaitan dengan gaya hidup yang berbeda, seperti rumah hemat energi, rumah sehat, rumah jompo, rumah tiga generasi, rumah tahan bencana alam, dan rumah berukuran kecil. Pemilik rumah yang merasa ide-ide berikut ini menarik dan berguna dapat menjadikannya sebagai panduan untuk arsitek mereka.
Rumah Hemat Energi
Semakin hari, sumber energy semakin langka saat banyak orang menganggap keadaan ini sebagai masalah dan mulai melakukan upaya kolaborasi untuk menghemat dan menggunakan energi secara efisien. Upaya ini mencakup perancangan rumah-rumah ramah lingkungan yang dapat menghemat dan mengurangi penggunaan energy, yang dapat dikategorikan ke dalam dua tipe, yaitu rumah hemat energi berdasarkan desain, dan rumah hemat energy berdasarkan teknologi.
Rumah hemat energi berdasarkan desain mempertimbangkan sinar matahari dan angin. Di rumah-rumah ini, skylight diposisikan searah dengan sinar matahari ringan (misalnya utara) dan bukaan disediakan untuk ventilasi yang baik agar angin dapat masuk dan mengalir keluar rumah. Ruang fungsional dirancang sejalan dengan sinar matahari, angin, dan fungsionalitas. Material yang bersifat isolator dan tidak menyerap panas dipilih untuk rumah-rumah ini. Selain itu, bagian tritisannya seringkali memanjang ke arah yang terkena banyak sinar matahari. Hal ini dapat kita lihat di rumah-rumah tradisional Thailand yang dibangun untuk iklim tropis di Thailand. Di rumah-rumah ini, penghuninya kurang bergantung pada energi karena rumahnya sendiri sudah bisa menghalau sinar matahari dan hujan serta menyediakan ventilasi yang baik.
Rumah hemat energy berdasarkan teknologi adalah rumah yang mengatur dan mengontrol penggunaan energy dalam rumah
(misalnya rumah pintar atau The NEST milik SCG), mengurangi penggunaan energy, memasang system sel surya, dan mendaur ulang sumber daya (misalnya menggunakan kembali air hujan atau air limbah rumah tangga). Selain itu, rumah ini dilengkapi dengan sistem pendingin dan ventilasi untuk alleviate heat (misalnya. sistem inovatif Active AIRflow™ System).
Rumah Sehat
Sejumlah keluarga mau tak mau harus tinggal di kota dengan beberapa factor dan keterbatasan seperti ukuran, polusi, asap kendaraan serta orang-orang dan toko-toko yang ramai. Oleh karenanya, rumah harus berfungsi sebagai tempat perlindungan baik bagi tubuh maupun pikiran. Rumah harus memiliki ventilasi yang baik dan suhu yang sesuai, tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin. Rumah harus menyediakan udara bersih demi kesehatan yang baik sementara kebisingan jangan sampai mengganggu aktifitas sehari-hari seperti membaca (dan tidak mengganggu tetangga). Pencahayaan harus tepat (jangan terlalu gelap ataupun terlalu terang) dan atmosfer rumah harus menawarkan privasi untuk penghuninya. Lalu, area fungsional harus sesuai penggunaan dan material bangunan yang digunakan harus aman, bebas racun, dan mudah dirawat. Masih banyak detail lainnya yang mungkin memengaruhi emosi dan perasaan penghuni rumah. Yang terpenting dari semua itu adalah penghuni rumah harus senantiasa merasa aman dan bebas dari rasa khawatir saat berada di dalam rumah.
Rumah Jompo
Pergeseran dalam struktur populasi telah menyebabkan peningkatan jumlah jompo. Thailand memasuki masa dimana banyak masyarakat yang menua, jadi kita harus menyiapkan rumah bagi mereka (orang tau kita atau diri kita sendiri di masa depan) yang akan mengalami perubahan tubuh maupun pikiran. Mereka harus dapat hidup dan sepenuhnya beraktifitas dengan nyaman dan aman. Dalam mendesain rumah, fitur fisik harus memungkinkan para jompo atau orang tua untuk dapat bergerak di semua area termasuk lantai, seperti harus memuat lebih sedikit tangga atau anak tangga, dan harus sesuai jarak langkah kaki atau kursi roda yang tepat. Selain itu, material yang digunakan harus aman demi mencegah kecelakaan. Adapun terkait fitur mental, desain rumah harus menyediakan ruang umum bagi seluruh keluarga untuk membuat para jompo merasa penting. Di sisi lain, ruang pribadi juga diperlukan agar mereka punya ruang untuk menjadi diri mereka sendiri. Jendela dan bukaan pun harus dirancang agar sesuai dengan keadaan para jompo sehingga mereka dapat dengan jelas melihat pemandangan di luar rumah dan tidak merasa terisolasi.
Rumah tiga generasi
Masyarakat Thailand akrab dengan hidup bersama sebagai satu keluarga besar yang mana setiap generasinya memiliki kebutuhan yang berbeda. Keadaan ini mempengaruhi desain ruang fungsional pribadi yang dibuat agar sesuai dengan setiap individu, dan ruang bersama untuk setiap generasi agar dapat dinikmati bersama. Hal Ini juga melibatkan pemilihan peralatan dan warna yang tepat.
Area yang harus menjadi fokus utama adalah ruang untuk anak-anak dan para jompo. Area anak harus mendukung proses pembelajaran, pengembangan, dan imajinasi abak. Juga, harus mempertimbangkan kebersihan dan keamanan. Selain itu, area fungsionalnya harus mampu berubah mengikuti perkembangan anak. Ruang jompo hendaknya dirancang bagi para jompo agar bisa melakukan kegiatan sehari-hari dengan nyaman dan bahagia. Hindari material yang tajam dan licin dan pasanglah item yang dapat membantu menyeimbangkan dan mendukung perubahan fisik. Hal ini akan membantu mencegah terjadinya kecelakaan.
Rumah tahan bencana alam
Bencana alam terjadi diluar dugaan. Di Thailand, banjir cukup sering terjadi, begitu juga dengan gempa namun tidak terlalu parah. Dahulu, rumah-rumah tradisional Thailand dibangun lebih tinggi di atas tanah, seperti panggung, sehingga dapat tetap kokoh meski saat banjir. Namun, seiring dengan perubahan dan pengaruh budaya barat, saat ini, rumah rumah semen tidak lagi di buat tinggi. Rumah tidak lagi dibangun untuk tahan banjir atau gempa bumi. Sayangnya, bencana alam masih terjadi, sehingga orang mulai khawatir. Saat ini, banyak organisasi mengembangkan inovasi dan teknologi untuk membantu membangun rumah actual yang dapat bertahan saat bencana alam dan kejadian tak terduga terjadi, misalnya rumah tahan banjir (Rumah Amfibi) dan rumah tahan gempa (HEIM SCG).
Rumah berukuran kecil
Semakin ke sini, semakin banyak masyarakat Thailand hidup sebagai keluarga nuklir (ayah, ibu, dan anak). Ada yang memilih untuk membeli lahan untuk membangun rumah baru atau membangun di lahan yang sudah ada (dekat rumah orang tua). Rumah tersebut seringkali berukuran mungil dan hanya cukup untuk keluarga. Sekarang ini,lahan yang ada terbatas, dan anggarannya pun terbatas. Keadaan ini lah yang kemudian mempopulerkan rumah berukuran kecil yang sesuai dengan anggaran dan mudah dirawat.
Rumah berukuran kecil dapat dirancang untuk kenyamanan anggota keluarga yang tepat guna. Rumah ini dapat dibagun untuk menciptakan fungsionalitas yang baik dengan struktur, tata letak dan sistem yang sesuai. Rancangannya dapat menyediakan ventilasi yang baik sementara pencahayaan, warna, dan material yang digunakan dapat membuat rumah terasa luas dan menyenangkan.
Jika anda sedang berencana untuk membangun rumah, ide-ide ini atau gabungan dari ide-ide ini dapat menjadi bagian dari panduan bagi arsitek Anda. Dengan demikian, ia akan mampu merancang rumah impian yang sesuai dengan kebutuhan inti Anda.
Bagikan: