Memilih jenis genteng untuk rumah tinggal adalah suatu keputusan yang cukup penting ketika melakukan konstruksi desain bangunan. Pasalnya, setiap material genteng memiliki karakteristik serta keunggulan yang berbeda-beda, sehingga pengaplikasiannya juga bisa memberikan kesan yang berbeda untuk setiap rumah. Agar tidak salah pilih, yuk simak apa saja jenis-jenis genteng berdasarkan bahan baku yang tersedia di pasaran serta masing-masing keunggulannya dalam kelanjutan artikel ini.
1. Genteng Tanah Liat
Jenis genteng yang pertama adalah genteng tanah liat. Ini adalah salah satu variasi genteng “kuno” karena ketersediaannya sudah ada sejak lama. Dulu, genteng tanah liat dibuat dengan tangan, di mana pengrajin membentuk masing-masing keping genteng secara manual, menjemurnya, kemudian baru bisa digunakan sebagai genteng rumah. Namun saat ini, proses pembuatan genteng tanah liat sudah menggunakan mesin cetak yang dipanaskan dengan bara api.
Ciri khas dari genteng tanah liat adalah warna merah kecokelatan, tebal dan berat, serta memiliki daya tahan yang kuat. Genteng jenis ini juga mampu menahan radiasi panas matahari, sehingga bisa memberikan kesejukan dan menghangatkan suhu di sore dan malam hari. Di sisi lain, pemasangan genteng ini memerlukan tangan dari tukang yang berpengalaman agar tidak mudah pecah, membutuhkan tulangan bangunan yang besar untuk menopang berat ekstra dari tanah liat, serta akan berlumut setelah pemakaian dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Ini Kelebihan dan Kekurangan Genteng Tanah Liat
2. Genteng Metal
Genteng metal terbuat dari macam-macam bahan dasar, mulai dari tembaga, aluminium, seng, dan baja. Namun, bahan yang paling populer digunakan untuk genteng ini adalah baja dan aluminium. Genteng metal dikenal luas karena bobotnya yang ringan serta kemudahan pemasangannya. Rata-rata, genteng metal hanya memiliki ketebalan 0,3 mm dengan lebar 60–120 cm, sehingga proses pemasangannya bisa lebih cepat.
Genteng berbahan metal juga tidak akan terkena serangan lumut karena memiliki lapisan antilumut, serta tersedia dalam berbagai pilihan warna yang bisa disesuaikan dengan warna cat rumah Anda. Di sisi lain, genteng metal cenderung berisik, mudah penyok dan cukup sulit diperbaiki ke bentuk asalnya, merupakan pengantar suhu dan tidak memberikan insulasi yang cukup baik.
3. Genteng Aspal
Dikenal juga dengan nama genteng bitumen, genteng aspal adalah salah satu jenis genteng yang terbuat dari bahan campuran aspal, alga coating, pasir batu, fiberglass, dan granul. Ciri khas dari genteng satu ini adalah warna hitam kelam seperti aspal yang baru saja dicetak.
Genteng aspal juga terkenal karena bobotnya yang ringan, yaitu hanya seperenam dari berat genteng keramik, namun bahannya terhitung solid. Selain itu, genteng aspal juga memiliki karakteristik tahan api dan tekanan angin. Kekurangannya berasal dari sisi ekonomi, sebab harga genteng aspal relatif mahal.
4. Genteng Solar
Genteng solar atau genteng tenaga matahari terbuat dari keping bahan semikonduktor dengan kutub positif dan negatif. Alih-alih sekadar menjadi penutup bagian atas rumah, jenis genteng satu ini juga menjadi penghasil listrik yang terhubung ke unit baterai di dalam rumah. Jadinya, Anda juga bisa memiliki pasokan energi listrik sendiri apabila menggunakan genteng solar di atap rumah Anda.
Kekurangan dari genteng satu ini adalah harganya yang relatif mahal serta proses pemasangannya yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Meski begitu, genteng solar adalah pilihan banyak pemilik hunian yang cinta dengan lingkungan atau memegang prinsip ramah lingkungan untuk segala aspek kehidupannya.
Baca Juga: Memilih Bahan Bangunan Ramah Lingkungan untuk Rumah Anda
5. Genteng Kaca
Selanjutnya ada genteng kaca, yang terbuat dari kaca. Seperti jendela kaca yang transparan, jenis genteng satu ini tentu memberikan kemudahan bagi cahaya matahari untuk masuk ke dalam rumah. Jadinya, Anda bisa menghemat penggunaan listrik pada pagi hingga sore hari.
Di sisi lain, sifat transparan tersebut juga memudahkan hawa panas masuk ke dalam rumah. Selain itu, material kaca juga cukup rentan pecah. Jadinya, genteng dari kaca ini kurang cocok jika digunakan sebagai genteng utama rumah. Jika Anda menginginkan atap rumah yang transparan namun tidak seriskan bahan kaca, Anda bisa menggunakan atap akrilik transparan Shinkolite Heat Cut yang memberikan perlindungan terhadap panas.
6. Genteng Beton
Jenis yang terakhir ada genteng beton. Ini juga merupakan salah satu varian genteng tertua, selain genteng tanah liat. Oleh karena itu, karakteristik genteng beton hampir serupa dengan genteng tanah liat: tebal dan berat, serta memiliki daya tahan yang kuat. Genteng beton juga relatif murah dan memiliki rupa khas berwarna hitam.
Sebaliknya, proses pemasangannya relatif sulit dan memerlukan struktur atap yang kuat untuk menahan beban genteng beton yang cukup berat. Proses perawatan genteng ini juga tidak beda jauh dengan genteng tanah liat.
Nah, itulah dia beberapa jenis genteng beserta keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Apakah Anda sudah bisa menentukan varian genteng mana yang cocok untuk rumah tinggal Anda yang baru? Temukan tips dan trik seputar konstruksi rumah hanya di laman Inspirasi kami.
Bagikan: