Lewati ke konten utama
Biaya renovasi rumah

Biaya Renovasi Rumah Boros, Kenapa Begitu ya?

Renovasi rumah adalah hal yang kemungkinan pernah dilakukan oleh seluruh pemilik rumah. Baik itu renovasi kecil maupun renovasi besar-besaran hingga hampir mengubah total bentuk asli rumah.

Ada beberapa alasan mengapa pemilik rumah memutuskan untuk melakukannya, di antaranya yaitu:

  • Ada masalah. Dinding retak, atap bocor, plafon roboh, dan berbagai masalah lain pada rumah yang membuat pemiliknya terpaksa harus melakukan renovasi.
  • Adanya rayap. Tidak sedikit pemilik rumah yang harus melakukan renovasi total pada rumahnya akibat serangan hewan kecil ini.
  • Ubah desain. Sudah bosan dengan tampilan rumah lama, akhirnya memutuskan untuk melakukan renovasi untuk menyegarkan tampilan rumah.

Renovasi yang dilakukan karena adanya masalah pada rumah biasanya terjadi dalam kondisi mendesak dan dilakukan hanya pada bagian yang bermasalah saja, sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Namun, ketika renovasi dilakukan secara total, maka tentunya biayanya akan jauh lebih besar, sehingga perlu dilakukan perencanaan yang matang.

Sayangnya, meskipun sudah melakukan perencanaan dan perhitungan matang, ternyata sering juga biaya renovasi membengkak. Kenapa begitu ya?

Berikut ini beberapa alasan di balik membengkaknya biaya renovasi rumah:

Mengabaikan Rancangan Awal

Biaya renovasi rumah
Gambar oleh Hans Benn dari Pixabay

Saat Anda berencana untuk melakukan renovasi rumah secara total, maka buatlah sebuah rancangan desain yang akan menjadi pedoman utama Anda dalam merenovasi. Tidak perlu bingung dalam membuat rancangan ini, karena saat ini ada banyak jasa arsitek secara online yang bisa membantu Anda membuatkan desain rumah.

Anda hanya perlu memberikan ukuran luas tanah berupa panjang x lebar, serta desain rumah yang Anda inginkan. Seperti apakah rumah akan tingkat? Berapa kamar tidur yang diinginkan? Dan lain sebagainya.

Sayangnya, banyak pemilik rumah yang sebenarnya telah memiliki rancangan ini, tetapi justru mengabaikannya saat proses pembangunan. Bisa karena ide lain dari tukang yang mengerjakan maupun karena Anda yang tiba-tiba lebih tertarik dengan hal lain untuk desain rumah Anda. Padahal, beda rancangan maka beda pula biaya yang dibutuhkan.

Baca Juga: 7 Tips Renovasi Depan Rumah Minimalis dengan Rincian Biaya

Penambahan Aksesoris

Biaya renovasi rumah
Gambar oleh 👀 Mabel Amber, who will one day dari Pixabay

Saat perancangan awal renovasi rumah, ada baiknya Anda juga sudah mempertimbangkan aksesoris pendukung yang akan digunakan. Seperti handle pintu, gembok rumah, lampu ruang tamu, list plafon, dan berbagai aksesoris pendukung lainnya.

Terlihat sederhana memang, tetapi tahukah Anda bahwa hal ini bisa menyumbang tambahan biaya yang sangat besar saat proses renovasi rumah? Misalnya handle pintu, Anda sudah berencana menggunakan handle dengan harga Rp150.000 per pintu. Namun, tiba-tiba Anda tertarik dengan desain yang harganya lebih mahal, yaitu Rp200.000. 

Saat itu Anda mungkin berpikir, perbedaannya tidak terlalu jauh dan hanya ada 4 pintu yang menggunakan handle ini, jadi penambahan totalnya hanya Rp200.000. Jika hanya handle pintu saja perubahannya, maka tidak masalah. Sayangnya, karena aksesoris sering dibeli secara terpisah di waktu berbeda, sehingga penambahan pada aksesoris ini tidak begitu terlihat besar, kecuali jika sudah dijumlahkan jadi satu.

Baca Juga: Cara Hitung Biaya Tukang Pembangunan Rumah

Pemilihan Material yang Salah

Biaya renovasi rumah
Gambar oleh Stefan Schweihofer dari Pixabay

Memilih material bangunan untuk proses pembangunan maupun renovasi rumah memang agak rumit. Banyak yang terlalu fokus pada harga, tanpa menyadari bahwa terkadang harga yang murah penggunaannya ternyata bisa lebih boros. Akibatnya, biaya yang dikeluarkan justru lebih besar. Padahal, dengan memilih material bangunan yang tepat meskipun terkadang harganya sedikit lebih tinggi, tetapi jika kualitasnya lebih baik bisa menghemat biaya konstruksi.

Misalnya saja saat memilih material semen yang berperan sangat penting untuk kualitas bangunan. Pemilihan semen yang tepat dapat mempercepat proses pekerjaan dan juga memberikan hasil kerja yang bagus. Seperti semen PCC dari SCG yang memiliki daya ikat kuat serta rendah penyusutan. Inovasi formula pada semen ini juga mampu membuat proses pengeringan lebih cepat, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya konstruksi. .

Kesalahan dalam pemilihan jenis semen, tentunya akan memengaruhi proses pengerjaan. Tidak hanya itu, bisa juga memengaruhi kualitas bangunan yang mungkin akan membuat usia bangunan lebih pendek. Artinya, Anda harus bersiap lagi mengeluarkan biaya untuk perbaikan rumah, meskipun belum lama selesai renovasi.

Baca Juga: Ciri Material Berbahan Semen yang Tepat Untuk Rumah Kokoh

Pemilihan Tukang

Biaya renovasi rumah
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

Tukang yang mengerjakan renovasi rumah Anda juga menjadi penentu hemat atau borosnya biaya renovasi rumah. Jika tukang yang Anda gunakan profesional, maka mereka akan bekerja sesuai dengan waktu yang telah disepakati tanpa menunda-nunda meskipun Anda memberikan upah harian. Selain itu, kualitas kerjanya juga terjamin.

Namun, jika kualitas tukang Anda kurang baik dan kurang profesional, maka sering juga terjadi tukang yang menunda pekerjaan karena berbagai faktor. Selain itu, mereka juga menjadi kurang efektif memanfaatkan material yang ada, sehingga kebutuhan material akan meningkat.

Itulah berbagai hal yang bisa menyebabkan borosnya biaya renovasi rumah. Jika saat ini Anda sedang berencana melakukan renovasi rumah, maka Anda bisa menggunakan material bangunan dari SCG CBM. Dari mulai bata ringan, semen, atap kanopi transparan, dan berbagai material bangunan lainnya. 

Bagikan: