Pot semen modular yang mudah dibuat ini terinspirasi dari 3 hal favorit saya, yaitu: desain geometris, semen sebagai material kreatif, dan tapestri dinding media tanam (living wall). Setiap modul Pot semen dibuat dari bentuk segitiga sama sisi, geometri magis yang memberikan kemungkinan tak terbatas pada sekumpulan modul untuk dapat menciptakan bentuk dan pola baru.
Cara Membuat Pot Semen Geomtrics Modular
Tertarik membuat dan menambahkannya untuk mempercantik hunian Anda? Simak info tentang alat dan bahan hingga beberapa langkahnya di sini!
Alat dan Bahan:
- Campuran semen yang dapat dituang, seperti Super Semen SCG atau Beton Instan Jayamix
- Kardus atau karton tebal untuk membuat cetakan
- Template untuk cetakan, dengan format 8.5″x11″
- Wadah plastik untuk mencampurkan semen, kantung plastik untuk mengeringkan semen
- Cutter atau gunting, lem, dan perekat untuk cetakan
- Sarung tangan dan masker debu
Baca Juga: 6 Tips Dekorasi Taman Mungil Rumah Jadi Lebih Bermanfaat dan Cantik
Langkah 1:
Print dan potong template, jiplak template pada karton, lalu potong cetakan bagian dalam dan luar sesuai dengan jumlah Pot semen yang hendak Anda buat. Template untuk cetakan bagian luar di halaman 2 lebih lebar dari 8.5″x11″, jadi putar template tersebut saat Anda akan menjiplak bentuk utuhnya. Berikan nomor, lipat dan rekatkan setiap cetaan dengan perekat scotch atau perekat penutup. Lipat sepotong karton dengan lebar 3/8” sehingga membentuk segitiga lalu lem supaya merekat di dasar bagian dalam cetakan luar tersebut. Nantinya, ia akan menjadi lubang air atau bukaan pot saat di gantungkan.
Langkah 2:
Saring agregat besar dari campuran Super Semen SCG atau Beton Instan Jayamix- pot tanaman plastik bekerja dengan baik di sini, dan biarkan beberapa agregat kecil supaya kuat. Campurkan semen dengan mengikuti proporsi yang disarankan pada kantung plastik, dengan meggunakan semen yang telah disaring seolah itu adalah campuran aslinya. Pastikan Anda memakai masker debu dan sarung tangan saat bekerja dengan semen.
Tuangkan campuran semen pada cetakan luar sampai selevel dengan potongan cetakan segitiga, lalu letakan cetakan dalam di bagian dalamnya, pastikan letaknya berada di tengah. Tuangkan dengan menggunakan stik es krim untuk membantu menekan campuran semen ke dalam cetakan.
Baca Juga: 8 Tips Memilih Tanaman Hias Indoor yang Tepat, Rumah Jadi Lebih Asri!
Langkah 3:
Biarkan pot semen berada di dalam cetakan dan sembuhkan setidaknya selama 3 hari. Lakukan proses pengkabutan (misting) setiap hari dan bungkus setiap pot dengan kantung plastik. Ini adalah langkah yang sangat penting untuk memastikan semen mengeras sebaik mungkin agar tidak hancur dan pecah. Semakin banyak air yang dapat tersimpan di dalam kantung plastik, semakin baik.
Setelah 3 hari, lepaskan pot semen dari cetakan. Karena semen bersifat basa dan dapat menghambat pertumbuhan tanaman, rendam pot ke dalam air selama satu hari lalu biarkan kering. Untuk finishing, saya memutuskan untuk mengecat bagian tepi pot dengan cat akrilik berwana emas untuk menambah kesan misteri.
Sekarang, kita siap menanam. Tanaman succulent merupakan pilihan yang bagus karena mudah dirawat. Beri tanaman waktu beberapa minggu untuk menumbuhkan akar agar bisa menahan tanah di dalam pot. Setelah itu, barulah kita bisa menggantung atau menyusun mereka di dinding untuk membuat kebun vertikal mini kita sendiri. Untuk membuat pola di dinding, gunakan template untuk menandai dimana ke tiga lubang di bagian bawah pot berada, lalu gunakan 1 atau 2 paku atau sekrup untuk masing-masing pot, sesuai dengan pola yang Anda ingin buat.
Beberapa tips untuk perawatan: Tiap minggu, bawa pot-pot semen Anda keluar dan sirami mereka secara merata, biarkan mereka mendapat sinar matahari dan udara segar. Baiknya, lakukan hal ini dua kali seminggu dan gilir mereka secara bergantian, di indoor dan outdoor atau di dekat jendela yang dimasuki sinar matahari.
Sumber: https://www.apieceofrainbow.com/diy-concrete-modular-geometric-wall-Pot/
Bagikan: