Setiap orang pasti ingin tinggal di rumah yang dekat dengan berbagai fasilitas penunjang kehidupan seperti area perkantoran, area pendidikan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan berbagai fasilitas publik lainnya. Tingginya permintaan akan area hunian di lokasi seperti itu mengakibatkan tingginya harga hunian di lokasi premium serta menyusutnya ukuran rumah yang tersedia.
Menyiasati hal tersebut, konstruksi bangunan vertikal banyak dimanfaatkan menjadi hunian. Di kota-kota besar, hunian vertikal dalam bentuk apartemen atau rumah susun sudah banyak digunakan dan masih banyak yang sedang dan akan dibangun.
Bukan hanya untuk pihak developer, Anda juga bisa mengaplikasikan konsep bangunan vertikal di rumah Anda. Setidaknya ada tiga pilihan jenis konstruksi bangunan yang bisa Anda aplikasikan di rumah yaitu mezzanine, split level, dan paling umum adalah rumah bertingkat.
Konsep bangunan mezzanine
Mezzanine adalah bagian rumah yang berada di antara lantai dan plafon rumah. Secara fisik, bentuk mezzanine menyerupai balkon tapi berada di dalam rumah. Area mezzanine di dalam rumah bisa dimanfaatkan untuk berbagai fungsi ruangan seperti kamar tidur, area kerja, ruang keluarga, hingga area bermain anak. Fungsi area mezzanine bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda di rumah.
Demi keamanan, pembuatan mezzanine sebaiknya dilakukan dari awal proses pembangunan rumah dan menyatukannya dengan struktur bangunan secara keseluruhan. Penggunaan beton instan, semen mortar dan bahan bangunan lainnya untuk area mezzanine bisa memberikan kekuatan struktur yang lebih aman bagi penghuni rumah.
Selain aman, menyatukan pembangunan mezzanine dengan struktur bangunan rumah secara keseluruhan bisa memberikan ukuran yang lebih pas sehingga area tersebut bisa lebih nyaman digunakan. Meskipun begitu, area mezzanine juga bisa menjadi area tambahan yang dibangun setelah rumah berdiri menggunakan bahan bangunan lain seperti kayu dan baja namun kekokohan strukturnya pasti tidak sekuat beton instan.
Selain itu, Anda juga harus memastikan bahwa jarak antara lantai dengan plafon berada di kisaran empat hingga lima meter agar area mezzanine dan area di bawahnya bisa tetap nyaman digunakan.
Konsep bangunan split level

Rumah dengan konsep split level menawarkan solusi untuk perumahan yang memiliki keterbatasan lahan dengan cara mengubah ketinggian lantai untuk menciptakan area baru. Di rumah yang menerapkan konsep ini, Anda akan mendapatkan satu area yang berada di antara dua lantai yang berbeda. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan satu area tambahan di dalam rumah tanpa perlu menambah luasan rumah.
Konsep split level cocok digunakan di area perbukitan yang memiliki ketinggian tanah yang tidak rata sehingga memudahkan proses konstruksi bangunan karena tidak perlu meratakan tanah terlebih dahulu.
Konsep rumah bertingkat

Membangun rumah dengan jumlah lantai lebih dari satu merupakan solusi paling umum untuk menyiasati keterbatasan lahan. Jika dibangun dengan perencanaan yang matang, rumah bertingkat bisa membuat luas bangunan rumah Anda menjadi dua bahkan tiga kali lipat dari luas tanah Anda.
Satu hal yang perlu Anda pertimbangkan adalah proses pembangunan rumah bertingkat membutuhkan dana yang lebih besar dibandingkan rumah yang hanya memiliki satu lantai saja. Untuk membuat hunian vertikal yang aman serta nyaman, Anda perlu menyiapkan dana tambahan untuk membeli berbagai macam bahan bangunan seperti beton instan dan beton readymix yang membuat bangunan rumah Anda bisa berdiri kokoh.Demikian adalah tiga alternatif konsep bangunan yang bisa Anda pilih untuk menyiasati keterbatasan lahan. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda dan keluarga. Selain itu berbagai bahan bangunan yang telah disebutkan diatas bisa Anda dapatkan disini.
Bagikan: