Ada banyak opsi untuk melapisi alas atau dasar suatu ruangan dalam bangunan. Dua yang paling populer untuk hunian dengan desain minimalis adalah lantai kayu dan karpet. Kira-kira, manakah yang paling bagus untuk kebutuhan Anda? Yuk, cari tahu lebih dulu apa saja perbedaan antara keduanya sebelum Anda mengaplikasikannya pada hunian Anda!
Lantai Kayu vs Lantai Karpet
Lantai kayu (lantai parket) adalah jenis pelapis lantai yang terbuat dari satu atau lebih potongan kayu yang diproses hingga menjadi sebuah kepingan kayu. Pada umumnya, lantai parket tersedia dalam dua jenis, yaitu parket kayu solid (solid wood flooring) dan parket kayu rekayasa (engineered flooring).
Parket kayu solid terbuat dari kepingan kayu yang digiling menjadi kayu kasar dari tebangan satu pohon kayu keras. Potongan kayu kasar itu kemudian diampelas bagian atasnya dan tepinya dibentuk menyerupai lidah untuk membuat kuncian saat dipasang. Sementara itu, parket kayu rekayasa merupakan kepingan kayu yang dibuat dengan menempelkan lapisan permukaan kayu keras yang relatif tipis di atas lapisan inti kayu lapis berkualitas tinggi yang lebih tebal.
Baca Juga: Mau Pasang Lantai Parket? Cari Tahu Plus Minusnya Dulu, yuk!
Dilansir dari laman The Spruce, lantai karpet modern dibuat dari jalinan serat sintetis pada jarak yang rapat di lembaran besar bahan pendukung (alas). Namun, ada pula karpet untuk alas lantai yang dibuat dari serat alami, seperti katun atau wol. Alas lantai ini umumnya dijual dalam satuan meter karena bentuk aslinya satu gulungan besar.
Perbedaan Lantai Kayu dan Karpet
Berikut adalah ulasan lengkap mengenai perbedaan lantai kayu dan lantai karpet:
Penampilan
Lantai parket memiliki daya tarik utama berupa warna-warna kayu alami serta pola serat kayu yang sesuai dengan spesies pohonnya. Dari segi penampilan, pelapis lantai ini memberikan kesan yang berani, tegas di mata, dan nyaman di kaki.
Sementara itu, karpet menawarkan lebih banyak variasi penampilan, misalkan dari warna, tekstur, juga nuansa. Menyoal penampilan, kesan yang diberikan karpet adalah kelembutan, sehingga pelapis lantai karpet sangat cocok untuk desain rumah yang mengedepankan kelembutan atau ketenangan.
Perawatan dan pembersihan
Pada dasarnya, material kayu memiliki sifat nonalergen, alias terbebas dari substansi yang dapat menyebabkan alergi, seperti serbuk sari, bulu binatang, atau kotoran dan debu. Dengan demikian, lantai kayu akan lebih mudah dirawat dan dibersihkan. Anda hanya membutuhkan setangkai sapu atau sebuah mesin penyedot debu untuk membuat lantai parket kayu menjadi kinclong kembali.
Tak berbeda jauh dengan lantai parket, perawatan dan pembersihan lantai karpet juga sebenarnya tidak terlalu sulit karena Anda cukup menggunakan mesin penyedot debu. Hanya saja, pelapis lantai ini dapat meresap dan mengendapkan noda secara permanen, serta memerangkap debu dan bakteri mikro dalam serat-seratnya. Oleh karena itu, lantai karpet dianggap kurang cocok untuk penghuni rumah yang memiliki alergi.
Baca Juga: Ini yang Harus Dipikirkan Ketika Akan Memasang Karpet di Rumah Minimalis
Ketahanan dan pemeliharaan
Pemeliharaan dan perawatan lantai parket yang baik akan memperpanjang usia pakai pelapis lantai ini. Menurut laman The Spruce, misalnya, lantai parket bisa digunakan sampai beberapa dekade dan dapat diampelas ulang sampai tiga atau empat kali selama masa pakainya. Jika ingin membuat lantai tampak baru, Anda juga cukup memoles kemudian memernisnya ketika bagian atas lantai sudah cukup aus.
Di sisi lain, lantai karpet jarang bisa memiliki usia pakai di atas satu dekade. Alasannya, pelapis lantai ini harus sering-sering dibersihkan secara rutin dan detail, mengingat sifatnya yang dapat memerangkap debu dan bakteri mikro. Karena perlu sering dicuci dan dibersihkan, tekstur karpet mungkin akan lebih cepat berubah atau rusak.
Pemasangan
Pemasangan lantai parket biasanya dilakukan satu per satu. Dimulai dari area lantai yang paling panjang dan paling terlihat, kepingan kayu disusun kemudian diikat menggunakan paku atau kuncian yang ada di setiap kepingan kayu. Proses ini perlu dilakukan oleh orang yang punya keahlian dalam pemasangan lantai parket.
Sementara itu, pemasangan karpet diawali dengan menempatkan alas dasar di sekeliling tepi ruangan memakai staples. Gulungan karpet kemudian direntangkan di atas lantai lalu setiap ujungnya dikaitkan ke strip paku menggunakan alat khusus. Itulah mengapa proses pemasangan karpet juga perlu dilakukan oleh seorang profesional.
Biaya
Selain karena jenisnya, harga satu kepingan kayu lantai parket juga bergantung pada tipe pohon, ukuran, grade kualitas, serta produsennya. Namun jika dirata-rata, harga lantai parket cenderung lebih tinggi daripada harga rata-rata karpet dari bahan sintetis.
Jika disimpulkan, lantai parket unggul dari segi perawatan dan pembersihan juga ketahanan dan pemeliharaan, sedangkan lantai karpet unggul dari segi pemasangan dan biaya. Soal penampilan, kembali lagi pada selera masing-masing pemilik hunian. Semoga artikel ini bisa membantu Anda menentukan pilihan akhir pelapis lantai untuk di rumah tinggal Anda, ya.
Temukan inspirasi rumah minimalis lainnya di laman inspirasi berikut ini.
Bagikan: