“Tipe atap tidak hanya terbatas pada atap pelana, limasan, kombinasi limasan dan pelana, serambi, lengkung, atau pelat.”
Faktanya, studi arsitektur di seluruh dunia menunjukkan bahwa masih ada banyak gaya lain. Terima kasih kepada teknologi konstruksi, arsitek, dan desainer masa kini yang telah mampu menciptakan berbagai gaya atap baru. Salah satu gaya yang populer adalah tipe seamless (tanpa kelim) yang terlihat seperti bingkai atau lembaran material yang merangkul rumah. Bagi pemilik rumah yang sedang mencari ide-ide atap baru, tidak ada salahnya untuk melihat tipe-tipe atap di bawah ini.
Atap sebagai Dinding
Atap ini dibuat dengan tetap menggunakan material genting sebagai ubin dinding. Desain ini bisa menjadi desain dengan atap yang menyelimuti seluruh rumah. Dalam desain seperti ini, atap akan secara otomatis menjadi dinding dan pemilik rumah dapat memiliki rumah dengan desain khas yang bertransformasi menjadi ruang yang istimewa. Selain itu, alternative lain yang bisa dilakukan adalah dengan mendesain bagian atap untuk sekaligus menjadi dinding eksterior. Desain seperti ini juga dapat menciptakan bentuk yang unik. Yang tertarik dengan ide ini perlu mempertimbangkan lapisan antara atap dan dinding untuk mencegah masalah kebocoran terutama di kota-kota yang cukup sering terkena hujan lebat.

- Rumah Origami
- Arsitek: TSC Architect
- Lokasi: Jepang
Kredit: http://www.dezeen.com/2014/05/01/origami-house-tsc-architects-japan-folded-roof/

- Rumah putih bergaya kontemporer
- Arsitek: Thanos Athanasopoulos
- Lokasi: Ekali, Yunani
- Kredit:http://freshome.com/2010/10/21/fascinating-white-contemporary-home-in-ekali-greece/
Bentuk atap yang menyenangkan dan dinding
Desain ini memanfaatkan struktur rasuk dan kolom tiang untuk menghubungkan atap dengan dinding yang menciptakan bentuk gagah berani untuk sebuah rumah. Bagian dinding dapat menggunakan ubin yang sama dengan atap atau menggunakan dekorasi dinding yang mirip dengan genteng. Bagian lain dari dinding dapat mengekspos struktur bangunan agar tampak mengalir bersama dengan bentuk rumah. Di tempat-tempat yang banyak tersinari matahari seperti di Thailand, papan kayu dapat digunakan untuk menyaring dan mengurangi panas.

- Rumah
- Arsitek: Ramella Arquitetur
- Lokasi: Rio Grande Do Sul, Brazil
Kredit: http://www.trendir.com/house-design/pitched-roofline-on-house-morphs-into-angled-facade.html
Atap sebagai bagian lansekap
Desain ini memadukan atap dengan lansekap dengan menggunakan atap bergaya bebas. Material yang digunakan harus sama atau mirip dengan yang digunakan di lansekap. Desain ini sering digunakan dalam proyek besar seperti museum, aula serba guna, teater, atau toko serba ada. Yang menarik dari desain ini adalah strukturnya yang membuat lansekap dan atap menjadi satu ruang fungsional yang terhubung. Misalnya, atap hijau yang menjadi tempat tumbuhnya rumput asli dapat mengurangi panas yang masuk ke dalam bangunan sekaligus manjadi area dengan pemandangan yang indah untuk semua orang.

- Pusat Heydar Aliyev
- Arsitek: Zaha Hadid
- Lokasi: Baku, Republik Azerbaijan
- Kredit: http://www.gizmag.com/zaha-hadid-heydar-aliyev-center-baku-azerbaijan/32783/

- Rumah Keluarga Otomatis
- Arsitek: KWK PROMES
- Lokasi: Polandia
- Kredit: http://www.archdaily.com/273160/auto-family-house-kwk-promes/

- NTU, Sekolah seni
- Arsitek: CPG Consultants
- Lokasi: Singapura
- Kredit: http://www.greenroofs.com/projects/pview.php?id=846
Ide-ide atap ini dapat diadaptasi ke dalam desain untuk menambahkan keunikan dan menciptakan area fungsional yang berguna. Namun begitu, disarankan untuk mencari informasi lebih lanjut dan berkonsultasi dengan desainer professional karena terdapat beberapa aspek yang harus dipertimbangkan, misalnya iklim di Thailand, material yang hendak digunakan, dan system struktural yang memungkinkan.
Bagikan: