Suka melihat pekerja bangunan membangun gedung tinggi, rumah, dan sebagainya? Lalu, kemudian ada rangka-rangka yang biasanya dibuat di bagian terluarnya? Nah, tahukah Anda, kalau rangka tersebut dinamakan scaffolding? Mengutip dari Dekoruma, rangka ini biasanya digunakan untuk perawatan gedung, renovasi bangunan, dan kegiatan konstruksi.
Agar semakin mengenal scaffolding, yuk, cek penjelasan lengkapnya di artikel ini beserta dengan jenis dan fungsinya.
Pengertian Scaffolding

Scaffolding atau kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia disebut “perancah” merupakan struktur atau kerangka sementara yang berguna untuk membantu memudahkan akses pekerja konstruksi, khususnya ketika bekerja di atas ketinggian. Biasanya, scaffolding dibuat mengelilingi bangunan dan ukurannya cukup besar.
Scaffolding terbuat dari material pipa atau logam besi. Namun, ada juga yang menggunakan material bambu. Bentuk dari alat satu ini mirip dengan sistem modular yang disusun rapi menggunakan material-material tersebut. Beban yang bisa ditanggung oleh scaffolding terbagi jadi tiga bagian, yaitu:
- Beban ringan sekitar 225 kg/bay
- Beban sedang sekitar 450 kg/bay
- Beban berat 675 kg/bay
Bay sendiri diartikan bidang datar pada scaffolding yang pemasangannya dibatasi dengan empat buah pipa tegak lurus. Untuk ketinggian scaffolding ini umumnya tergantung pada kebutuhan, semakin tinggi bangunan yang dibangun maka ukuran scaffolding yang digunakan semakin besar.
Baca Juga: Cara Menghitung Budget untuk Renovasi Rumah. Sudah Tahu?
Jenis Scaffolding

Tidak cuma satu, scaffolding memiliki beberapa jenis yang bisa digunakan untuk memudahkan proses pembangunan. Yuk, cek di sini!
Andang Scaffolding

Terbuat dari bahan bambu, scaffolding jenis ini bisa digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan bangunan dengan ketinggiannya mencapai tiga meter bahkan lebih. Jenis ini biasanya digunakan untuk material bangunan berbobot ringan bukan yang berat supaya tidak mudah patah.
Frame Scaffolding

Bisa dikatakan, frame scaffolding yang paling umum digunakan karena dalam penggunaannya bisa dibongkar pasang. Harga dari scaffolding ini juga lebih murah dibandingkan dengan yang lain. Selain bisa digunakan untuk penyangga, jenis ini juga bisa dipakai untuk menyimpan material yang digunakan pekerja.
Tube and Coupler Scaffold

Jenis ini dibuat dari batang pipa yang saling terhubung memakai baut khusus dan clamps (klem). Untuk klemnya terdiri dari dua tipe, yakni klem hidup digunakan sebagai penghubung dua ruas pipa scaffolding dengan sudutnya bervariasi dan klem mati untuk penghubung pipa dengan sudut 90 derajat.
Mobile Scaffolding
Berbeda dengan jenis lain, mobile scaffolding lebih mudah digunakan karena ditambahkan roda di bagian bawah sehingga bisa digerakkan ke kanan dan kiri. Namun, supaya aman, sebaiknya kunci rodanya sebelum digunakan untuk menghindari roda bergerak sendiri.
Baca Juga: Tips Mengumpulkan Budget untuk Renovasi Rumah
Fungsi Scaffolding

Terdapat beberapa fungsi yang ditawarkan oleh scaffolding. Apa saja? Cek langsung di bawah ini, ya!
- Supporting Function: memberikan dukungan ketika bekerja di area ketinggian dan sulit untuk dijangkau. Dengan adanya scaffolding maka pekerja bisa melakukan pekerjaannya dengan efisien.
- Safety Function: menciptakan lingkungan kerja yang aman karena bisa meminimalisir risiko jatuh dari atas ketinggian dan juga scaffolding dilengkapi dengan pagar pengaman sehingga semakin nyaman digunakan.
- Logistical Function: membantu memudahkan pengangkutan material logistik ke area-area yang sulit dijangkau atau di atas ketinggian. Jadi, tidak perlu menggunakan alat tambahan untuk mengangkut material bangunan.
- Access Function: mempercepat pekerjaan karena area-area seperti atap, jendela yang tinggi, dan dinding dapat dijangkau dengan mudah. Dengan demikian, pekerjaan bisa selesai tepat waktu.
Tips Memakai Scaffolding

Apabila berencana untuk menggunakan scaffolding, sebaiknya terapkan beberapa tips berikut supaya semakin aman, check it out:

- Gunakan APD (Alat Perlindungan Diri) lengkap misalnya pakaian khusus, sepatu anti-selip, helm, dan sebagainya.
- Untuk mencegah jatuhnya material atau alat yang digunakan, sebaiknya jagalah keteraturan dan kebersihan area scaffolding.
- Kenali potensi bahaya untuk mencegah supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti jauhkan dari sumber listrik untuk menghindari korsleting.
- Dapatkan pelatihan kerja standar supaya lebih memahami potensi risiko dan mengurangi kecelakaan yang mungkin terjadi di lokasi konstruksi.
Demikian penjelasan mengenai scaffolding yang dapat membantu memudahkan pekerjaan di bidang konstruksi. Apabila membutuhkan bahan bangunan, Anda bisa membelinya melalui SCG CBM. SCG CBM menyediakan berbagai bahan bangunan yang dapat memudahkan pekerjaan di bidang konstruksi.
Salah satunya Beton Ready Mix yang terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:
- Jayamix By SCG Beton Normal: berguna untuk pengecoran lantai dasar rumah atau bangunan. Jayamixni (truk kecil) dari SCG CBM menjangkau jalan kecil dengan lebar minimal 3 meter.
- Jayamix By SCG Beton Super Concrete: bahannya mudah mengalir tanpa perlu menambahkan air sehingga lebih hemat waktu, tenaga kerja, dan biaya lebih efisien.
- Jayamix By SCG Beton Waterproof: beton kedap air (low permeability) dapat meningkatkan daya tahan struktur bangunan agar tidak mudah bocor dan berjamur.
Klik link berikut untuk info lebih lanjut mengenai produk SCG CBM!
Bagikan: