Dengan terbatasnya lahan yang tersedia saat ini, terutama di kota-kota besar, semakin banyak pemilik rumah yang memilih untuk meningkat rumahnya demi bisa membangun rumah dengan jumlah ruangan sesuai yang dibutuhkan. Bukan hanya tingkat dua saja, tetapi ada yang bahkan bisa meningkat rumahnya hingga tingkat tiga atau lebih.
Untuk mendukung akses menuju ke lantai atas, tentunya Anda harus membangun tangga rumah minimalis yang menjadi penghubung antar lantainya. Pembuatan tangga ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan, karena tangga merupakan salah satu area dengan risiko kecelakaan yang tinggi.
Risiko Kecelakaan di Tangga
Tangga memiliki fungsi penting sebagai akses penghubung antar lantai. Namun, saat ini banyak juga yang memanfaatkan tangga untuk membuat tampilan rumah semakin estetik. Misalnya dengan memanfaatkan area bawah tangga sebagai rak buku atau rak TV. Tentunya, pemanfaatan area tangga ini akan menyesuaikan lokasi tangga dan juga konsep desain tangga dan rumah.
Baca Juga: Rumah Minimalis Wajib Manfaatkan Ruang Kosong di bawah Tangga!
Namun, meskipun memiliki banyak manfaat, tangga tetap saja area yang harus diwaspadai karena rawan kecelakaan. Tidak hanya bisa menimpa anak-anak saja, kecelakaan di area tangga bisa menimpa siapa saja. Berikut ini adalah beberapa kecelakaan yang rawan terjadi di area tangga:
- Terpeleset karena lantai yang licin
- Menginjak anak tangga yang kurang tepat
- Kehilangan keseimbangan karena tidak adanya pegangan
- Tersandung bagian tangga yang tidak rata
- Tersandung karena jarak anak tangga terlalu tinggi atau rendah
- Terjatuh akibat berbagai faktor
Tips Mendesain Tangga Ramah Anak
Seperti yang telah dikatakan, kecelakaan di tangga sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. Namun, jika di rumah Anda ada anak-anak, maka risikonya akan semakin besar. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada anak di area tangga, ada baiknya membuat tangga dengan desain yang ramah anak.
Railing Tangga
Railing tangga adalah pembatas atau teralis yang dipasang pada tangga untuk mengamankan pengguna tangga dari risiko terjatuh dari sisi samping saat naik dan turun tangga. Untuk jarak aman antar tiangnya disarankan tidak lebih dari 10 cm, untuk mencegah adanya anggota tubuh anak yang masuk ke celah antar tiang dan akhirnya menyangkut.
Untuk ketinggiannya, Anda bisa membuatnya cukup tinggi untuk mencegah anak terjatuh akibat bersandar pada railing tangga. Buatlah list pada ketinggian tertentu di railing, sehingga anak tetap bisa berpegangan saat menggunakan tangga, meskipun tingginya belum mencapai ketinggian railing tangga.
Ukuran Ideal Anak Tangga
Jarak ketinggian anak tangga juga ternyata sangat memengaruhi keamanan pengguna tangga. Jarak yang terlalu tinggi akan membuat risiko kecelakaan semakin meningkat. Selain itu, Anda juga pastinya akan semakin mudah lelah jika harus menaiki tangga dengan jarak ketinggian yang terlalu tinggi di setiap anak tangganya.
Selain jarak ketinggian antar anak tangga, ukuran lebar dan panjang dari setiap anak tangga yang dipijak juga perlu diperhatikan. Pastikan bahwa lebar anak tangga mampu untuk dipijak kaki secara penuh dan panjangnya harus bisa minimal dipijak oleh dua kaki secara penuh. Untuk ukuran idealnya sendiri yaitu, dimensi bagian tangga yang dipijak adalah sekitar 20-30 cm dan jarak ketinggian antar anak tangganya adalah 15-20 cm.
Menentukan Jumlah anak tangga
Untuk menentukan jumlah anak tangga, tentu saja harus disesuaikan dengan jarak ketinggian antar lantai serta jarak ketinggian antar anak tangga. Semakin tinggi jarak lantai, maka akan semakin banyak juga jumlah anak tangga yang harus dibuat.
Untuk jumlah anak tangga ini Anda bisa menggunakan rumus
Tinggi jarak antar lantai / tinggi jarak antar anak tangga
Misalnya jarak ketinggian antara lantai 1 dan 2 rumah Anda adalah 3 m (300 cm) dan jarak ketinggian antar anak tangga adalah 20 cm. Maka jumlah anak tangga yang dibutuhkan adalah 300/20, yaitu 15 anak tangga.
Pemilihan Keramik yang Tepat
Salah satu bahaya dari tangga adalah risiko terpeleset. Untuk mencegah hal ini, pastikan Anda menggunakan keramik yang tetap tidak licin meskipun dalam kondisi basah. Tidak ada salahnya juga jika Anda memasang lapisan yang membuat lantai tangga tidak licin, pada area ujung tangga. Hal ini dapat mencegah kecelakaan akibat terpeleset.
Desain Tangga yang Aman
Tangga berbentuk spiral memang indah, tetapi dari segi keamanan, ini adalah tangga yang sangat berisiko menyebabkan terjadinya kecelakaan. Disarankan untuk menghindari tangga berbentuk spiral, khususnya jika memiliki anak di rumah. Selain itu, hindari juga tangga dengan ruang kosong pada area antar anak tangga, karena berisiko menyebabkan anak jeblos ke celah tersebut.
Baca Juga: 10 Inspirasi Desain Tangga Melayang Estetik dan Kekinian
Untuk sudut kemiringan tangga juga harus diperhatikan yaitu sekitar 20-24 derajat. Sudut kemiringan yang terlalu besar akan membuat tangga terlalu curam dan berbahaya. Jika berdasarkan perhitungan dengan rumus di atas jumlah anak tangga yang dibutuhkan lebih dari 12, maka buatlah bordes atau ruang istirahat agar tubuh tidak terlalu lelah menaiki semua anak tangga sekaligus.
Hal yang tentunya tidak kalah penting adalah, pastikan Anda memilih bahan bangunan yang berkualitas saat pembuatan tangga. Tidak perlu bingung mencari, karena Anda bisa menggunakan berbagai bahan bangunan dari SCG CBM yang telah terjamin kualitasnya.
Misalnya untuk kebutuhan pembuatan anak tangga, Anda bisa menggunakan Bata Ringan dari SCG CBM. Salah satu kelebihannya adalah bata ringan ini mampu menahan bobot yang cukup berat, serta menyerap tekanan saat gempa, sehingga lebih aman. Sementara untuk perekatnya, Anda bisa menggunakan Mortar Perekat Bata Ringan dari SCG CBM yang praktis untuk digunakan, karena hanya dengan menambahkan air maka semen siap digunakan. Jadi, segera kunjungi websitenya dan tentukan material apa saja yang Anda perlukan untuk membangun tangga di rumah Anda.
Bagikan: