Sesuai dengan fungsinya, kamar mandi menjadi salah satu area di dalam rumah yang cenderung selalu basah dan berpotensi menjadi sumber kelembapan. Bagaimanapun konsep dan desain kamar mandi, kemungkinan besar bisa terjadi rembes dan bocor.
Bocor dan rembes bisa muncul dari pemipaan air bersih (shower, bathtub, wastafel, kloset), bak mandi atau tempat penampungan air lain, juga saluran pembuangan. Masalah akan semakin serius jika rembesan menembus dinding atau lantai ruang lain yang ada di sekitar kamar mandi.
Timbulnya noda rembesan dan tumbuhnya jamur atau lumut karena tingginya kelembapan akan mengurangi keindahan interior dan secara perlahan dapat merusak material. Belum lagi jika kamar mandi berada di lantai atas dan ruang di bawahnya yang terdampak adalah ruang duduk, kamar tidur, dan sebagainya. Tentu akan mengganggu kenyamanan, kan?
berikut ini SCG akan berbagi tips untuk Anda agar kamar mandi aman dan bebas rembes.
- Penerapan konstruksi kedap air
Saat pembangunan dilaksanakan, pastikan penerapan konstruksi kedap air pada area kamar mandi. Mulai dari konstruksi bawah tanah (pondasi) hingga konstruksi dinding, lantai juga bak mandi, harus digunakan spesikedap air, campuran semen dan pasir dibuat dengan rasio 1 : 3-5.
Konstruksi kedap air juga harus diterapkan pada lantai beton struktural jika kamar mandi berada di lantai atas. Pengerjaan konstruksi kedap air bahkan harus lebih hati-hati, karena penanganan rembes atau bocor pada kamar mandi lantai atas akan jauh lebih sulit. Pengecoran beton harus dilakukan dengan tepat, adonan memiliki kekentalan seragam, dicor sekali jadi, dan tidak terlalu cepat kering.
- Pengaplikasian pelapis anti rembes
Spesifikasi antirembes juga harus diterapkan pada pelapis lantai dan dinding, yang meliputi plesteran, acian, dan juga pelapis akhir (finishing) cat, keramik, batu alam, dll. Gunakan mortar yang dicampur dengan bahan aditif kedap air (waterproofing) untuk plesteran atau untuk spesi pasangan keramik pada dinding, lantai jugabak mandi.
Pastikan mortar di bawah keramik cukup padat, dan keramik dipasang secara presisi dengan bahan pengisi nat yang tepat. Agar risiko rembes semakin kecil, aplikasikan bahan pelapis kedap air sebelum acian keramik lantai atau dinding. Aplikasikan juga bahan pelapis kedap air ini menggunakan kuas atau roller seperti mengecat.
Terapkan ke seluruh permukaan dan dapat diulang untuk bagian-bagian yang krusial dan berpotensi rembes atau bocor lebih tinggi, seperti jalur pemipaan air bersih (ke bak mandi, shower, bathtub, kloset dan wastafel), juga saluran air kotor (termasuk area floordrain).
Untuk kamar mandi lantai atas, bahan pelapis kedap air ini sebaiknya diaplikasikan 3-4 lapis sebelum acian keramik. Setiap lapisan disapukan dengan arah berlawanan.
Untuk menyempurnakan kemampuan lantai maupun dinding menangkal rembesan, pastikan Anda juga mengaplikasikan bahan pelapis akhir (finishing) bersifat dekoratif (cat, wallpaper) yang tahan terhadap air, uap, dan kelembapan.
Pilih jenis cat khusus kamar mandi yang kedap air (waterproofing paint) untuk dinding plesteran maupun beton. Untuk material kayu, misalnya pada kusen atau perabot, aplikasikan cat kayu tahan air.
- Pemilihan material dan perlengkapan berkualitas untuk kamar mandi
Elemen di kamar mandi yang juga menjadi penyebab rembes atau bocor adalah pipa saluran air (bersih maupun kotor), kran, dan saniter. Gunakan pipa berkualitas yang memiliki ketahanan terhadap tekanan sehingga terhindar dari retak atau pecah.
Pilih juga keran dan berbagai kelengkapan yang tahan terhadap korosi. Selain memilih material berkualitas, pastikan juga pemasangannya dilakukan secara tepat terutama pada bagian-bagian sambungan yang rentan bocor.
Dengan memperhatikan dan melakukan hal di atas, makan Anda bisa mewujudkan kamar mandi bebas rembes dan anti bocor.
Bagikan: