Lewati ke konten utama

SCG Umumkan Hasil Operasi Tahun 2022
Terapkan Strategi Mengatasi Lonjakan Harga Energi dan Industri Petrokimia, Percepat Bisnis Hijau, Menangkap Peluang selama Pemulihan Ekonomi, dan Menjaga Stabilitas Finansial

SCG Headquarter di Thailand telah mengumumkan hasil operasi untuk tahun finansial 2022 yang menunjukkan peningkatan pendapatan dari penjualan serta penurunan profitabilitas yang disebabkan oleh kenaikan biaya energi secara dramatis, inflasi, perlambatan ekonomi Cina, dan penurunan industri petrokimia.

Lalu, apa yang dilakukan oleh SCG? SCG mempercepat ekspansi bisnis baru dan memprioritaskan produk ramah lingkungan untuk memenuhi tuntutan megatren guna meraih peluang selama pemulihan ekonomi dan mempertahankan pertumbuhan. Bisnis energi terbarukan perusahaan meningkat sebesar 78%, dengan penjualan green polymer melebihi 140.000 ton dan berkembang 5 kali lipat, energy-saving solutions diterima secara positif oleh pasar dengan pertumbuhan 40%, dan mendorong inovasi untuk bisnis pengemasan yang berkelanjutan.

Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan CEO SCG: “Hasil operasi SCG secara keseluruhan untuk tahun 2022 adalah Rp240,95 triliun (US$ 16,24 miliar), meningkat sebesar 7%. Laba tahun berjalan sebesar Rp9,02 triliun (US$ 610 juta), turun 55% karena perlambatan ekonomi, industri petrokimia, dan kenaikan biaya energi pada Q4/2022. Sementara, laba periode berjalan mencapai Rp67 miliar (US$ 4 juta).”

“SCG, di sisi lain, telah memantau situasi ini dengan cermat dan dengan cepat menyesuaikan diri untuk menekan dampak terhadap perusahaan secara keseluruhan dengan cara; menjaga stabilitas keuangan, efisiensi biaya dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan dan teknologi digital dalam produksi, serta menyusun strategi keputusan investasi dengan hati-hati. Sementara itu, tantangan ini juga menghasilkan peluang bisnis baru seperti produk hijau, energi terbarukan, green polymer, energy-saving solutions, dan kemasan berkelanjutan. Pada tahun 2022, penjualan SCG Green Choice naik sebesar 34% atau mewakili 51% dari total penjualan, melebihi target pertumbuhan. Seluruh unit bisnis SCG siap memperkuat bisnisnya.”

Nithi Patarachoke, Presiden SCG Cement-Building Materials Business, mengatakan, “SCG mempercepat bisnis smart living-nya, terutama energy-saving solutions, yang banyak diminati di pasar mengingat meningkatnya biaya listrik. Lebih dari 40% pertumbuhan terjadi sepanjang 2022. Salah satu contoh produknya ialah SCG Built-in Solar Tile, sebuah panel surya yang inovatif untuk hunian modern yang dapat menurunkan biaya listrik hingga 60%.”

SCG di Indonesia melaporkan pendapatan dari penjualan Q4/2022 sebesar Rp4,45 triliun (US$ 286 Juta), turun 28% y-o-y

SCG memperkuat implementasi ESG melalui kolaborasi dengan para penerima beasiswa Sharing the Dream untuk melaksanakan berbagai proyek untuk masyarakat , mewujudkan kerangka kerja ESG 4 Plus menuju pembangunan rendah karbon dan mengurangi ketimpangan sosial. Keempat proyek tersebut adalah GEMBUMI (Gerakan Sembuhkan Bumi), BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan dalam Ember), Gerakan Kolektif Peduli Lingkungan, dan Budidaya Maggot Kebonmanggu (BMK). GEMBUMI melibatkan lebih dari 340 siswa untuk menanam pohon, berkontribusi pada tujuan emisi nol-bersih. BUDIKDAMBER melibatkan 17 komunitas di Bekasi, yang selaras dengan rencana pemerintah untuk mengatasi stagflasi dan permintaan pangan. Gerakan Kolektif Peduli Lingkungan menyerahkan 500 tanaman hias kepada SMKN 1 Cikarang Utara. Terakhir, proyek Budidaya Maggot Kebonmanggu memanfaatkan limbah makanan menjadi media utama budidaya maggot. Proyek ini mengurangi polusi sampah organik sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.

Bagikan: