Cerita: Master Tawan Lekhapat
Banyak orang sering bertanya, “Seberapa pentingkah bentuk lahan di luar rumah?” Saya akan menjawab “Anda harus banyak memperhitungkan bentuk lahan di luar rumah “. Hal ini karena tanpa bentuk lahan yang memberikan energi positif alami, ada kemungkinan besar rumah tidak akan memiliki Feng Shui yang bagus. Saat ini, hanya ada sedikit kesempatan untuk menemukan bentuk lahan yang sesuai dengan panduan Feng Shui kuno. Ini karena keterbatasan biaya lahan, terutama di kota metropolitan dan kota-kota besar di Indonesia. Kita harus mempertimbangkan bentuk lahan yang sesuai mulai dari batas rumah karena harga tanah sangat tinggi.
Dalam konsep kuno bentuk lahan Feng Shui, kita belajar tentang arah “kura-kura hitam” dengan pegunungan tinggi di belakang rumah, “naga hijau” di sebelah kiri, dan “harimau putih” di sebelah kanan di mana barisan bukit menurun mengelilingi rumah. Bagian depan adalah “burung phoenix merah” di mana di sana terbentang dataran datar yang luas dan paling baik jika sungai mengalir melalui daerah tersebut. Menariknya, prinsip-prinsip bentuk lahan kuno berasal dari rencana kota Cina 4.000 tahun silam. Prinsip ini dimaksudkan untuk kenyamanan hidup. Ini karena bagian belakang atau utara dan kiri atau timur Cina selalu menghadapi angin dingin dari Siberia. Sisi kanan atau barat sering diserang oleh etnis minoritas. Hanya di bagian depan atau selatan lah orang Cina dapat menikmati kehangatan sepanjang tahun. Terlebih lagi, dataran atau sungai alluvial yang mengalir merupakan tempat sedimen berkumpul, ini menjadikannya daerah yang sempurna untuk pertanian dan cocok untuk hidup. Kita dapat mengamati bahwa Feng Shui berhubungan dengan hukum ilmiah sebab dan akibat.
Jika kita menerapkan seni bentuk lahan pada kediaman modern, secara arsitektural, kita harus menyediakan bagian belakang dan dinding samping untuk menampung energi, sehingga bagian ini harus kokoh. Namun, kita dapat memilih untuk menanam pohon di belakang dan di sisi rumah jika pagar yang ada saat ini tidak terlalu kokoh.
Area terpenting dalam Feng shui adalah area depan. Diperlukan ruang yang jelas di depan untuk menyambut udara yang akan mengalir melalui pintu depan. Jika pagar kokoh, pagar itu akan memblokir ventilasi. Secara arsitektur, pagar depan yang berventilasi baik akan membuat rumah nyaman, terutama di rumah-rumah dengan lahan kecil. Adapun material, baja, baja nirkarat, kayu, kayu buatan, dan vinil dapat membantu jalannya ventilasi. Pemilik rumah dapat memilih bahan sesuai preferensi mereka. Semakin banyak ventilasi, semakin banyak energi yang bisa masuk. Selain itu, jika energi yang mengalir berasal dari arah yang menguntungkan, rumah kemungkinan besar akan memiliki Feng Shui yang baik.
Untuk rumah dengan pagar depan yang kokoh, saya sarankan untuk mempertimbangkan situasi di rumah saat ini yang berhubungan dengan keberuntungan, hubungan, dan kesehatan. Jika Anda puas dengan kondisi saat ini, itu berarti bentuk lahan di depan rumah Anda sudah cocok dengan energi tenang, sehingga perubahan tidak diperlukan. Namun, jika aspek-aspek yang disebutkan di atas bermasalah, itu berarti bentuk lahannya membutuhkan lebih banyak energi yang mengalir. Menempatkan air mancur, kolam ikan, hiasan air dari guci tanah liat, atau kipas angin listrik besar di depan rumah akan membantu memperkuat energi buatan untuk menggantikan angin alami yang terhalang oleh dinding kokoh.
Ingatlah bahwa jika bagian belakang atau depan rumah menghadap ke selatan, pemilik rumah harus mempertimbangkan waktu yang menguntungkan untuk mendekorasi dan merenovasi rumah.
Master Tawan Lekhapat
Konsultan Feng Shui berbasis ilmu pengetahuan, dipercaya oleh perusahaan-perusahaan terkemuka.
http://www.modernfs.com/knowlegde_aroundhouse.html
Gambar: www.posttoday.com, www.pinterest.com
Share: