“Istilah beton prategang dan beton bertulang mulai populer di kalangan masyarakat. Lalu apa perbedaanya?”
Sebelum mengetahui apa perbedaan beton prategang dan beton bertulang, mari kita mengetahui dahulu apa itu beton. Beton sendiri merupakan elemen konstruksi yang paling umum ditemukan pada proses konstruksi, baik dalam pembagunan gedung, hunian, hingga jembatan.
Secara bahasa, beton sendiri terbentuk karena campuran semen pengikat dengan komposisi agregat yang berada di dalamnya. Beton sendiri dapat dibentuk sesuai keinginan dan kebutuhan, karena beton akan mengikuti cetakannya (bekisting). Di sinilah kolom balok akan terbentuk
Mengenal Beton Bertulang
Seiring berkembangnya jaman, beton pun juga ikut mengalami perkembangan yang signifikan dimana terdapat inovasi baru yang semakin memaksimalkan pemanfaatan beton itu sendiri. Munculah istilah beton bertulang.
Dalam dunia beton, terdapat istilah kuat tekan. Beton memiliki kuat tekan yang tinggi, namun lemah terhadap gaya tarik. Lalu, bagaimana agar beton mampu menahan keduanya? Solusinya adalah dengan memberikan tambahan tulangan baja pada beton untuk membuat beton agar berfungsi maksimal.
Mengapa harus baja? Karena baja memiliki karakter yang terbalik dimana beton memiliki kuat tarik tinggi, namun memiliki kuat tekan yang rendah, sehingga penggabungan keduanya akan menghasilkan konstruksi yang sempurna. Dari sinilah istilah beton bertulang mulai dikenal.
Jika penggunaannya hanya sebatas baja saja tanpa melibatkan beton, maka dibutuhkan baja dengan dimensi besar agat baja mampu menahan tekan. Ini berkaitan erat dengan rencana dan biaya dari konstruksi itu sendiri. Jadi ketahui RAB dan tujuan konstruksinya dahulu.
Konstruksi baja saat ini pun sudah mulai umum digunakan, seperti untuk pembangunan gudang, rangka jembatan, gedung olahraga, dan sebagainya
Mengenal Beton Prategang
Setelah mengetahui beton bertulang, muncul lagi istilah beton prategang, Apa iu beton prategang? Bagaimana prinsip kerjanya? Apakah sama? Prinsip sederhananya adalah beton akan ditutup atau diberikan tekan kuat untuk menambah tekan tarik tanpa bantuan tulangan.
Beton akan diberikan gaya tekan kuat dalam jumlah besar, sehingga semua komponen akan terdesak. Ibaratnya bagian dalam balok akan dibuat semacam lubang tenson, lalu pada bagian dalamnya akan diberi kawat baja dan kawat bajanya akan ditarik pada kedua sisinya. Setelah didapatkan kuat terik yang diinginkan, kedua kawat baja akan diberikan anchor agar tertahan di kedua sisi ujung balok. Dengan demikiann kawat baja telah mengalami gaya tarik tinggi, sehingga memberi efek tekan pada komponen balok. Balok akan mengalami tekan besar dahulu sebelum menerima gaya dari luar.
Saat balok diberi gaya yang terpusat di tengah bentang, maka tidak akan ada gaya tarik atau retak di bagian bawah balok, karena komponen balok telah mengalami tekan besar yang lebih besar.
Bagaimana proses pembuatan beton prategang? Dalam prosesnya terdapat dua perbedaan, yakni
- Beton akan ditunggu mengeras dahulu sebelum akhirnya diberikan gaya tarik
- Akan dilakukan penarikan kawat dahulu sebelum proses pengecoran. Setelah beton mengeras, maka pin ditahan pada kedua sisi.
Penggunaan beton prategang sendiri saat ini telah banyak ditemukan dalam konstruksi, terutama untuk pembangunan jembatan, gedung, hingga plat lantai. Dengan penerapan beton prategang, maka dimensi penampangnya dapat dibuat lebih ramping. Selain itu konstruksi ini bisa lebih indah dan efisien jika dilihat dari segi estetika dan biaya.
Proses pembuatan beton prategang sendiri memang tak mudah. Jika memang ingin terbantu, Anda bisa memanfaatkan beton precast dengan harga terjangkau, namun pembuatannya telah melalui proses perhitngan yang matang oleh yang ahli di bidangnya. Dengan begitu, akan didapatkan hasil yang sesuai.
Share: