Kompor listrik dan kompor induksi memiliki rupa yang mirip, di mana keduanya terbuat dari kaca atau keramik berwarna hitam dan sama-sama memanfaatkan listrik untuk mengantarkan panas. Lalu, apa beda antara keduanya? Kompor manakah yang sebaiknya Anda pilih untuk rumah tinggal Anda? Yuk, cari tahu jawabannya dalam kelanjutan artikel ini!
Cara kerja

Perbedaan pertama antara kompor listrik dan induksi adalah cara kerja pemanasannya. Mengutip dari detik.com, kompor listrik menghantarkan panas melalui kumparan listrik yang berada tepat di bawah bagian kaca atau keramik kompor untuk memanaskan peralatan masak. Sementara itu, kompor induksi mengantarkan panas melalui gelombang elektromagnetik ke medan magnet yang ada di bawah peralatan masak, sehingga panas langsung terbentuk pada peralatan masak.
Efisiensi energi
Melansir dari The Spruce, kompor listrik dan kompor induksi biasanya sama-sama membutuhkan daya sebesar 220/240V. Kedua kompor ini yang punya dua tungku umumnya menggunakan listrik sebesar 120V, 2 ampere. Meski begitu, nilai efisiensi energi pada kedua kompor ini agak sedikit berbeda.
Pasalnya, kompor listrik memiliki efisiensi sekitar 70 persen saja. Hal ini disebabkan oleh metode pemanasan yang terjadi secara tidak langsung. Sedangkan kompor induksi, yang punya metode pemanasan secara langsung (pada peralatan masak), memiliki tingkat efisiensi energi yang sedikit lebih tinggi, yaitu 80 persen.
Peralatan masak yang digunakan

Kompor listrik dapat digunakan untuk semua jenis panci dan wajan dari bahan besi tuang (cast iron), besi baja, kaca, tembaga, aluminium, hingga baja tahan karat. Di sisi lain, kompor induksi hanya dapat digunakan untuk peralatan masak dari besi tuang, besi tuang berenamel (enameled cast iron), atau beberapa jenis baja tahan karat. Beberapa peralatan masak yang terbuat dari baja tahan karat campuran juga tidak bisa digunakan pada kompor induksi karena tidak cukup bersifat magnetis.
Baca Juga: Tips Hemat Energi Untuk Rumah Berkelanjutan
Suhu maksimal dan waktu pendinginan
Pada umumnya, kompor listrik dapat menghasilkan suhu panas yang lebih tinggi daripada kompor induksi. Suhu rata-rata maksimal kompor listrik adalah 393°C, sementara kompor induksi hanya mampu menghasilkan suhu maksimal sampai angka 351°C. Walau demikian, kompor listrik membutuhkan waktu pendinginan yang lebih lama dibandingkan dengan kompor induksi. Hal ini disebabkan oleh kumparan listrik pengantar panas yang berada tepat di bawah lapisan kaca atau keramik kompor listrik.
Tingkat keamanan
Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, kompor listrik akan bertahan dalam kondisi panas yang lebih panjang daripada kompor induksi. Sebaliknya, kompor induksi sama sekali tidak akan meninggalkan panas, sehingga relatif lebih aman digunakan, terutama bila Anda memiliki anak kecil di rumah. Selain itu, kompor induksi juga biasanya memiliki fitur pengaturan durasi masak yang membuat Anda bisa meninggalkan masakan Anda seperti ketika Anda menggunakan microwave atau air fryer.
Harga
Harga kompor listrik di pasaran umumnya lebih murah daripada kompor induksi. Namun, ada satu hal yang perlu Anda perhatikan: kompor listrik akan membutuh energi listrik yang lebih besar, artinya biaya tagihan listrik kompor listrik akan lebih mahal dibandingkan dengan kompor induksi.
Cara membersihkan

Karena membutuhkan waktu pendinginan, kompor listrik tidak bisa langsung Anda bersihkan selepas Anda selesai memasak. Panas yang menguar di bagian atas kompor ini juga akan lebih mudah menarik dan menahan kotoran yang tumpah di atasnya. Alhasil, membersihkan kompor listrik membutuhkan produk pembersih kompor kaca keramik agar noda membandel dapat hilang.
Sebaliknya, kompor induksi dapat langsung Anda bersihkan selepas memasak lantaran kompor ini tidak menguarkan panas sama sekali. Bagian kaca atau keramik kompor induksi yang terkena tumpahan masakan juga cenderung lebih mudah dibersihkan karena tidak akan menempel. Anda cukup membersihkan area ini menggunakan spons dan soda kue.
Baca Juga: 15 Ide Desain Dapur Terbuka Minimalis, Jadi Inspirasi Rumah Impian!
Umur pakai
Menurut The Spruce, umur pakai kompor listrik dapat mencapai 15-18 tahun. Sementara itu, umur pakai kompor induksi diukur menggunakan jam pengoperasian, alih-alih tahun. Kompor induksi rumahan biasanya dapat beroperasi sampai 10.000 jam atau sekitar 5 tahun, jika Anda memasak setiap hari dengan durasi 5 jam.
Nah, itulah dia beberapa perbedaan kompor listrik dan kompor induksi. Jika disimpulkan, kompor listrik unggul dari segi peralatan masak yang dapat digunakan, suhu maksimum, dan umur pakai. Sementara kompor induksi, unggul dari segi cara kerja pemanasan, efisiensi energi, keamanan, dan cara pembersihan.
Menyoal harga, kembali lagi pada kesediaan Anda. Kompor listrik memang memiliki harga jual yang lebih murah, namun membutuhkan biaya listrik yang lebih tinggi. Sebaliknya, kompor induksi memiliki harga jual yang relatif mahal, namun tidak membutuhkan biaya listrik yang tinggi. Sekarang, pilihan ada di tangan Anda.
Kalau hunian Anda memiliki dapur outdoor, Anda dapat memilih atap kanopi untuk menaungi dapur berkompor listrik atau kompor induksi yang Anda punya. Kombinasi antara atap ini dengan dapur minimalis adalah paduan yang apik. Temukan inspirasi seputar hunian lainnya pada laman Inspirasi kami.
Bagikan: