Lewati ke konten utama
kipas angin vs ac

Kipas Angin Dinding VS AC, Mana yang Lebih Baik?

Suhu udara yang semakin meningkat, membuat banyak orang bergantung pada teknologi seperti kipas angin maupun AC untuk memberikan rasa nyaman. Banyak yang bilang bahwa AC lebih baik karena bisa mendinginkan seluruh area ruangan, dibandingkan kipas angin yang hanya memiliki area terbatas. Namun, benarkah begitu? Yuk, cari tahu jawabannya!

Sistem Kerja Kipas Angin

kipas angin vs ac
Photo by Jakub Żerdzicki on Unsplash

Kipas angin listrik akan menghembuskan angin dari baling-baling yang berputar. Putaran baling-baling ini berasal dari berbagai komponen di dalam kipas angin yang saling berkaitan satu sama lain. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah komponen pada kipas angin listrik dan sistem kerjanya.

Komponen motor pada kipas angin akan mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Kemudian aliran listrik ini akan mengalir ke komponen yang berbentuk lilitan kawat, sehingga mengubahnya menjadi magnet. 

Baca Juga: Pentingkah Punya Exhaust Fan di Kamar Mandi

Gaya tolak menolak pada kutub magnet tersebut yang akan menyebabkan gaya berputar, sehingga menggerakkan baling-baling yang terhubung ke poros kumparan tersebut. Semakin besar energi listrik yang masuk, maka akan semakin cepat putaran baling-balingnya dan angin yang dihembuskan juga semakin kuat.

Sistem Kerja AC

kipas angin vs ac
Photo by freepik

Tahukah Anda bahwa ternyata, sistem kerja AC adalah dengan membuang udara panas di dalam ruangan ke luar, sehingga suhu di dalam ruangan akan berangsur turun? Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah sistem kerja AC yang lebih lengkap.

AC memanfaatkan campuran kimia yang disebut refrigerants untuk menghasilkan kondensasi dan juga penguapan pada ruangan. Senyawa refrigerant ini akan mengalami perubahan bentuk secara berulang selama AC bekerja untuk mendinginkan ruangan.

Refrigerant akan diubah dari bentuk gas menjadi cairan di dalam komponen kompresor. Kemudian akan diubah kembali bentuknya menjadi gas dengan memberikan tekanan yang sangat tinggi. Tekanan tersebut akan menyebabkan munculnya susu panas yang kemudian dibuang ke luar oleh kondensor dan kipas. Sistem ini akan terus bekerja seperti siklus selama AC menyala.

Kipas Angin VS AC, Mana yang Lebih Baik?

kipas angin vs ac
Photo by Musemind UX Agency on Unsplash

1. Penurunan Suhu

AC mampu menurunkan suhu ruangan secara merata ke seluruh area. Namun, Anda harus menggunakan AC dengan spesifikasi yang sesuai ukuran ruangan. Sementara kipas angin hanya bisa mendinginkan area yang terbatas di depannya saja.

Baca Juga: Tanda Sirkulasi Udara di Rumah Kurang Bagus

2. Fitur Tambahan

Pada dasarnya, keduanya memiliki fitur tambahan masing-masing. Saat ini, kipas angin juga banyak yang dilengkapi dengan fitur tambahan, seperti timer dan juga tempat menyimpan air atau es batu agar bisa memberi efek lebih dingin. Sementara AC memiliki fitur yang cenderung lebih lengkap, salah satunya adalah antibacterial yang mampu membunuh bakteri di udara.

3. Penggunaan Energi Listrik

Meskipun saat ini sudah tersedia AC dengan daya rendah, tetapi pada umumnya daya listrik yang dibutuhkan AC tetap lebih tinggi dibandingkan dengan kipas angin. Biasanya, AC menggunakan daya sekitar 300 watt untuk ½ pk, sementara kipas angin biasa umumnya kurang dari 100 watt. Namun, jika yang digunakan kipas angin industrial, maka daya yang digunakan akan lebih besar.

4. Dampak Pada Lingkungan

AC bisa berdampak negatif pada lingkungan karena sistem kerjanya yang mengeluarkan udara panas ke luar. Sementara kipas angin tidak mengeluarkan udara panas maupun zat lainnya ke udara, sehingga lebih ramah lingkungan. Apalagi, penggunaan listriknya juga lebih hemat.

5. Dampak pada Kesehatan

Jika melihat dari dampaknya pada kesehatan, keduanya sama-sama memiliki dampak negatif bagi kesehatan jika digunakan secara kurang tepat. Misalnya, hanya mengarahkan kipas angin pada area wajah dalam waktu yang lama, dapat berisiko menyebabkan risiko bell’s palsy, yaitu kelumpuhan wajah. Sementara AC juga bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, seperti peradangan pada mata.

Untuk mengantisipasinya, bagi Anda yang menggunakan kipas angin bisa memanfaatkan fitur putar agar kipas angin tidak fokus hanya mengarah pada satu titik saja. Sementara untuk pengguna AC, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh agar terhindar dari masalah kulit kering maupun peradangan mata akibat mata yang kering.

Baik Anda yang menggunakan AC maupun kipas angin wall atau kipas angin yang dipasang pada dinding industrial, pastikan dinding rumah memiliki kualitas yang baik. Anda bisa menggunakan bata ringan dan Semen SCG CBM untuk pembuatannya, agar dinding kokoh dan awet, meskipun harus menahan beban AC dan kipas angin.

Jadi, manakah yang lebih Anda pilih? Apakah kipas angin atau AC untuk pendingin di rumah Anda?

Bagikan: