Menampung air hujan, secara tradisional, menjadi cara para petani untuk mengairi sawah dan lahan tanaman; terutama petani di wilayah beriklim panas. Namun sekarang, aktivitas ini lazim dilakukan oleh pemilik hunian karena memiliki sejumlah manfaat untuk terkait kebutuhan rumah tangga. Memangnya apa saja, sih, manfaat menampung air hujan?
Manfaat Menampung Air Hujan
Berikut adalah beberapa manfaat menampung air hujan yang perlu Anda ketahui:
Mengurangi Ketergantungan pada Sumber Air Utama
Setiap hunian memiliki sumber air utama, entah itu air tanah (sumur) ataupun air dari perusahaan air di wilayah rumah berada. Dengan menampung air hujan, Anda bisa mengurangi ketergantungan Anda pada sumber air utama itu—terutama bila Anda menggunakan pasokan air dari perusahaan air. Ketika sumber air utama Anda bermasalah, baik karena alasan teknis atau cuaca, Anda sudah punya cadangan pasokan air sendiri.
Menghemat Pengeluaran Bulanan
Apakah sumber air utama di rumah Anda berasal dari perusahaan penyedia air? Jika iya, pastinya Anda perlu menyiapkan budget penggunaan air setiap bulannya, kan? Ketika penggunaan air di rumah Anda sedang tinggi, pasti tagihan air juga akan naik. Persoalan ini dapat Anda atasi dengan menampung air hujan. Sebab, Anda sudah punya pasokan air sendiri, sehingga tidak perlu menggunakan sumber air dari perusahaan air secara penuh.
Baca Juga: Inspirasi Dekorasi Rumah yang Ramah Lingkungan
Mengurangi Jejak Karbon
Manfaat lain dari menampung air hujan adalah ikut berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon. Sebab dengan melakukan hal ini di rumah Anda, Anda dapat mengurangi dampak limpasan air hujan—yaitu air hujan yang tidak dapat meresap secara langsung ke dalam tanah. Karena debit limpasan air hujan berkurang, maka jejak karbon atau dampak kerusakan lingkungan akibat limpasan air hujan yang akan mengalir ke sungai atau habitat air lainnya dapat berkurang juga.
Cara Menampung Air Hujan
Tertarik untuk membuat tampungan air hujan sendiri? Berikut adalah beberapa cara sederhana yang dapat Anda coba sendiri di rumah!
Teknik Biopori
Cara pertama adalah menggunakan teknik biopori, yaitu lubang buatan pada tanah yang diisi sampah organik lalu ditutup dengan penutup plastik berlubang. Saat hujan turun, biopori akan terisi oleh air hujan yang akan langsung terserap ke dalam lubang dan menjadi pasokan air untuk flora atau tanaman di sekitarnya.
Untuk membuat biopori, Anda bisa menggali tanah selebar 10 sentimeter dengan kedalaman 50 sampai 100 sentimeter. Setelah itu, isi lubang dengan sampah organik, seperti daun-daun kering, lalu tutup lubang dengan penutup plastik yang bercelah (semacam penutup pembuangan air di kamar mandi).
Gunakan Bak Penampung Air
Tampungan air hujan dengan teknik biopori memang tidak seratus persen dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Sebab, air di lubang ini akan digunakan langsung oleh tanaman atau makhluk hidup lain yang hidup di sana. Namun, model biopori akan menolong Anda dalam hal mengurangi genangan air di halaman saat hujan turun.
Baca Juga: 7 Tips Memilih Toren Air 1000 Liter Terbaik
Sedangkan tampungan air hujan yang akan digunakan untuk kebutuhan rumah tangga bisa Anda kumpulkan dengan menggunakan bak penampung air. Benda ini dapat Anda letakkan di bawah aliran pipa yang sudah tersambung ke talang air. Ketika bak penampung air sudah terisi penuh, Anda tinggal memindahkan tampungan air hujan tersebut ke toren air 1000 liter milik Anda.
Buat penampungan air hujan kolektif
Cara yang terakhir adalah membuat penampungan air hujan kolektif bersama tetangga di kiri dan kanan rumah. Selain memudahkan pekerjaan Anda, trik ini juga bisa membuat Anda menjalin hubungan baik dengan tetangga serta tidak memakan tempat, lantaran Anda tidak perlu menyiapkan bak penampung atau tandon air besar di area rumah Anda.
Nah, itulah dia ulasan tentang manfaat serta cara sederhana untuk menampung air hujan. Temukan artikel-artikel inspiratif tentang rumah lainnya hanya di laman Inspirasi kami.
Bagikan: